.
Powered by Blogger.

Laman

Golden Age Balita...

Yup...jangan sia-siakan masa emas anak kita. Itu amat berharga teman. Saya mengetahui tentang Golden Age dari sebuah seminar. Di seminar itu pula yang memberitahu saya bahwa di masa Golden Age (1-4 tahun, ada yang bilang 1-3 tahun) anak-anak masih menggunakan pikiran bawah sadarnya. Karena pikiran kritis mereka belum berkembang. Dalam artian, bahwa semua informasi yang masuk ke kepala mereka akan langsung terserap, tanpa filter dan tanpa dianalisa terlebih dahulu. Itulah mengapa ada yang bilang anak usia 1-4 tahun otaknya bagai spon. Jadi daripada "garbage in more garbage out" medingan "gold in diamond out".
Di usia ini anak mudah "didoktrin" atau bahasa halusnya dihipnosis. (Meskipun saya bukan pakarnya). Katakan saja berulang-ulang dan terus menerus secara konsisten, maka akan langsung masuk ke bawah sadarnya dan akan dibawa sampai dewasa.
Jika anda ingin anak anda lebih senang membaca buku katakan saja selalu "baca buku itu enak ya", "wuiii senangnya membaca buku", "wah bagus ya bukunya" atau ketika "menghukum anak" katakan saja "karena tadi kamu menyakiti temanmu, maka hari ini kamu tidak bunda bacakan buku." Dan anda harus benar-benar melaksanakan hukumannya kalau tidak ingin dianggap tidak konsisten.(Alhamdulillah dhila suka sekali baca buku)
Jika anda ingin anak anda mau makan sayur, katakan saja berulang-ulang "wah sayur membuat badan kamu sehat dan kuat, kalau sehat dan kuat kamu bisa main lompat-lompatan, main ayunan, berlari-lari dll", "wah bayam ini rasanya enak ya, sehat lagi." (Walhasil dhila mau makan sayur tanpa harus extra maksa) dan lain sebagainya.
Jika anda ingin anak anda jadi penakut, ya...takut-takutilah ia selalu. misalnya dengan kecoa, atau hantu. (Jangan sampai ya bu, pak..;) dan lain sebagainya.
Ingat !!! "Garbage in more garbage out !!"
Oya semua kata-kata di atas harus didukung dengan perbuatan kita juga. Beri contoh yang sesuai. Kalo ingin anak suka baca buku, ya kita juga harus mulai suka baca buku.
Jadi, demi perkembangan anak kita, dan demi masa depan anak-anak Indonesia, please...para bunda dan ayah di masa Golden Age gunakan sebaik-baiknya.

banner vsi1 photo bannervsi3_zpsbc69c41f.jpg
Read More...

Penyebab Anak Suka Menggigit

Bagi yang baru pertama kali menjadi orangtua mungkin akan kaget begitu mengetahui bahwa anaknya suka sekali menggigit. Bukan hanya orangtuanya yang suka digigit, tapi bisa juga orang lain. Kadang hal ini membuat orangtua menjadi malu dengan orang lain.

Mempunyai anak yang memiliki kelakuan agresif merupakan bagian yang normal dalam hal perkembangan anak, sama seperti perkembangan kemampuan berbicara, berjalan ataupun perkembangan fisik lainnya.

Meskipun dianggap normal tapi sebaiknya tidak diacuhkan, beritahu anak bahwa kelakuan agresif seperti suka menggigit tersebut tidak bagus dan tunjukkan cara lain untuk mengekspresikan perasaannya.

Ada beberapa alasan kenapa anak suka menggigit, seperti dikutip dari Pediatrics, Rabu (9/9/2009):
1. Dalam tahap eksplorasi. Bayi dan anak yang baru bisa berjalan akan belajar melalui sentuhan, penciuman, apa yang didengar dan apa yang dirasakan. Jika orangtua memberikan suatu barang baru maka anak akan memasukkannya ke dalam mulut, hal ini biasa dilakukan oleh semua anak-anak. Dan kebiasaan tersebut biasanya terbawa hingga suka menggigit orang.

2. Jika ingin tumbuh gigi. Anak usia 4 sampai 7 bulan merupakan usia seorang anak mulai tumbuh gigi. Gusi yang bengkak atau gatal akan memberikan perasaan tidak nyaman pada anak, sehingga anak akan mencari pelampiasan untuk terbebas dari perasaan tidak nyaman itu yang kadang obyek yang digunakannya adalah orang.

3. Karena ingin protes terhadap sesuatu. Pada anak usia sekitar 12 bulan lebih akan mencari sesuatu yang menarik dan bisa membuatnya senang. Misalnya dengan memainkan sendok dan menjatuhkannya ke lantai atau membuang mainannya. Namun hal ini biasanya memicu kemarahan orangtua dan melarang hal tersebut. Untuk menunjukkan bentuk protesnya biasanya anak-anak akan menggigit orangtuanya atau berteriak dengan keras.

4. Mencari perhatian orang. Saat anak berada pada situasi dimana anak-anak tersebut tidak menerima perhatian yang cukup, maka anak akan mencari cara agar diperhatikan oleh orang yaitu dengan cara menggigitnya. Karena anak percaya bahwa cara ini cukup efektif untuk bisa mendapatkan perhatian dari orang lain.

5. Meniru apa yang dilihatnya. Anak-anak akan meniru apapun yang dilihatnya. Jika anak sering kali melihat tayangan atau kelakuan orang-orang yang suka menggigit, maka hal tersebut akan ditiru oleh anak. Karena anak-anak menganggap hal tersebut bukanlah sesuatu yang berbahaya.

6. Mau mendapatkan apa yang diinginkannya. Anak-anak berusaha untuk bisa mewujudkan semua keinginannya dan anak percaya bahwa menggigit adalah cara yang paling efektif untuk bisa mengontrol yang lainnya. Seperti jika menginginkan mainan atau teman bermainnya pergi dan membiarkannya sendiri, menggigit adalah cara tercepat untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Untuk menghentikan kebiasaan tersebut tidak bisa dengan cara yang keras, karena jika anak semakin dimarahi maka anak akan membuat kebiasaan tersebut semakin menjadi-jadi. Cara yang paling efektif adalah dengan berbicara secara baik-baik, gunakanlah kata-kata yang positif dan persuasif sehingga anak mau mendengarkan.

Jika mencari perhatian adalah alasan utama anak suka menggigit, maka orangtua harus memberikan waktu yang lebih banyak bersama sang anak, bisa dengan membacakan buku cerita atau bermain bersama.



banner vsi1 photo bannervsi3_zpsbc69c41f.jpg
Read More...

Kok, Si Kecil Belum Mulai Jalan ?

Setiap orangtua pasti menantikan momen anaknya belajar berjalan. Seakan pada momen tersebut si bayi sedang bersiap menuju level perkembangan yang lebih tinggi. Anak mulai belajar berjalan di sekitar usia 12 bulan. Namun, ketika di usia tersebut si anak belum juga mencoba belajar berjalan, banyak orangtua mulai khawatir dan bertanya apakah perkembangan si anak terlambat.

Pengarang buku The Birth to Five Book, Brenda Nixon berkata, "Kebanyakan orangtua merasa belajar berjalan adalah hal yang penting karena ada anggapan, hal itu terkait dengan kecerdasan anak. Tak sedikit orangtua yang membanggakan anaknya dengan kalimat, 'Pintar, deh anakku, umur 10 bulan sudah bisa jalan'. Hal-hal seperti ini yang membuat orangtua merasa anaknya yang belum mulai jalan di usia kebanyakan anak mulai jalan berpikir perkembangan anaknya tertunda. Padahal, berjalan berhubungan dengan temperamen dan kesempatan anak, bukan kecerdasan."
Terlambat?
Kebanyakan orangtua menantikan anak sudah belajar atau setidaknya mencoba berjalan ketika ia mencapai usia 12 bulan atau di usia ulangtahun pertamanya. Standarnya, anak-anak belajar berjalan antara usia 9-18 bulan. Jika si anak baru belajar berjalan di usia mendekati 18 bulan, kemungkinan terbesar karena ia tidak mendapatkan kesempatan, genetis, atau karena temperamennya.

Nixon menceritakan, seperti dikutip dari Babyzone, banyak orangtua yang memiliki bayi berusia 13 bulan menanyakan mengapa anaknya belum juga mulai belajar berjalan, pertanyaan yang ia tanyakan kembali kepada para orangtua itu adalah, "Apakah Anda memberinya cukup kesempatan? Saya menyarankan agar orangtua menggenggam tangan si anak dan biarkan si anak mulai menjejakkan kakinya dan belajar melangkah sendiri." Nixon menyarankan orangtua menggenggam kedua tangan si anak keliling rumah, menuju mobil, atau membiarkannya berpegangan pada kereta barang Anda di supermarket (tentunya dijaga jangan sampai ia terjepit atau tertimpa barang) sambil ia berusaha mengatur langkahnya. Latihan-latihan seperti ini dibutuhkan anak balita.

Ada pula anak yang memilih mengambil waktunya sebelum mulai belajar berjalan. Sebagian anak yang baru mau berjalan kalau ada yang memegangkan bisa saja dalam sekali waktu tiba-tiba berdiri dan tidak terjatuh, bahkan seakan ia sudah biasa berjalan sendiri.

Yang perlu dikhawatirkan?
Sementara kebanyakan anak yang hanya lambat belajar berjalan adalah anak-anak yang sehat, ada pula beberapa anak yang karena permasalahan perkembangan melewati masa ini. "Beberapa anak yang memiliki masalah neuromuscular, genetik, atau metabolis bisa jadi belajar berjalan di usia yang melewati usia umum anak belajar berjalan akibat kondisi kesehatan mereka," ujar dr Daniel Brennan, dokter anak di Sansum Clinic and Cottage Children's Hospital, California, AS. Menurut Brennan, sebagian anak mengalami masalah dalam berjalan akibat masalah ortopedi, seperti dysplasia pada pinggul. Anak-anak ini sebaiknya diperiksakan kondisinya kepada dokter khusus.

Yang penting untuk diperhatikan adalah perkembangan motorik anak, anak yang mengalami masalah pada motorik kasar akan mulai menunjukkan keterlambatan segera. Umumnya, jika anak terlambat berjalan, biasanya ia terlihat juga terlambat belajar untuk duduk. Perkembangan penting motorik kasar termasuk pula saat ia belajar mengkontrol kepalanya di usia 4 bulan dan belajar duduk di usia 6-8 bulan. Anak yang baru belajar duduk di usia 10-11 bulan bisa jadi akan terlambat belajar berjalan.

Saat anak sedikit terlambat berkembang dibandingkan anak seusianya, orangtua secara alamiah akan mulai khawatir. Namun, di kebanyakan kasus terlambat berjalan bukan alasan untuk panik. Beberapa anak memfokuskan diri pada kemampuan berbeda di waktu yang berbeda, karena itulah rentang kewajaran anak untuk belajar pondasi-pondasi perkembangannya cukup luas. Kadang, akan lebih baik untuk menunggu dulu hingga si anak mencoba sambil membantunya. Tetapi, tidak ada salahnya untuk selalu mengecek perkembangan anak kepada ahlinya.

banner vsi1 photo bannervsi3_zpsbc69c41f.jpg
Read More...

25 Pertanyaan Seputar Bayi

1. Apakah manfaat ASI bagi bayi lahir dini ?
ASI sangat dibutuhkan oleh semua bayi, terlebih lagi bayi lahir dini (prematur) . Ketika melewati masa kritis, yaitu minggu pertama kelahirannya , bayi lahir dini sedang berjuang untuk tumbuh. Tak ada yang dapat membantu perjuangannya selain ASI. Sebaiknya, bayi tetap disusui, sekalipun bayi lahir dini umumnya tidak banyak minum. Si kecil sangat membutuhkan ASI, karena ASI menyediakan antibody, kalori, vitamin dan protein sesuai kebutuhan si kecil di masa kritis itu.
2. Normalkah jika ASI merembes waktu mendengar tangisan bayi ?
Normal, Bahkan jika yang menangis itu bukan bayi Anda. Hal ini terjadi karena reaksi oxytocin, hormon yang bertugas mengatur produksi ASI, akan segera diproduksi sesaat Anda teringat pada si kecil. atau mengalami sesuatu yang mengingatkan Anda pada si kecil.

3. Bayi baru sering menangis dan terlihat tidak bahagia, apakah ini pertanda dia bayi sulit ?
Hal ini normal terjadi, dan belum dapat digolongkan sebagai bayi sulit. Penelitian menunjukkan bahwa tangis si kecil membentuk pola tertentu. Si kecil akan sering menangis setelah memasuki usia 2 - 3 minggu kelahirannya, dan akan mencapai puncaknya pada usia 6 - 8 minggu, untuk kemudian mereda kembali, hingga mencapai titik terendah pada bulan keempat.Selain itu, bayi biasanya menangis untuk sekedar melepas ketegangan.

4. Mengapa bayi sering menggeliat ?
Bayi, terutama yang masih sangat kecil, banyak bergerak. Umumnya gerakan mereka terjadi diluar kendali, dengan hentakan-hentakan yang disebabkan oleh pesatnya perkembangan neurologis di bulan-bulan pertama. Namun, jika menurut Anda gerakannya lebih daripada gerakan biasa - seperti kejang-kejang segera konsultasikan ke dokter. Pada beberapa kasus, gerakan spontan mengindikasikan adanya serangan atau gangguan neurologis.

5. Dapatkah bayi baru lahir mengenali suara ibunya ?
Penelitian menunjukkan bahwa bayi dapat mengenali suara (suara orang tua, misalnya) dan bereaksi pada bulan pertama kelahirannya, namun tak dapat dipastikan dapat memahami emosi dan makna dari intonasi yang menyertai suara tersebut.

6. Adakah faktor yang perlu diperhatikan agar dapat menyusui dengan baik ?
- Segera beri ASI saat si kecil terlihat lapar. Paling tidak, 10 - 12 kali sehari selama minggu pertama. Semakin sering si kecil disusui, semakin meningkat produksi ASI Anda.
- Pastikan si kecil disusui dalam posisi yang tepat, Pipi dan dagunga menempel pada payudara, dan seluruh areola berada dalam mulut bayi. Posisi menyusui yang baik akan mengurangi terjadinya resiko luka di sekitar areola.
- Susui si kecil dengan kedua payudara secara bergantian, setiap kali menyusui.

7. Posisi tidur seperti apakah yang baik untuk bayi baru ?
Penelitian terakhir mengindikasikan bahwa bayi yang baru lahir sebaiknya dibaringkan dengan posisi terlentang. Posisi ini berperan mencegah terjadinya risiko kejadian SIDS ( Sudden Infant Death Syindrome )

8.Bagaimana perawatan yang tepat sebelum tali pusat si kecil puput?
Setiap mengganti popok si kecil, tutupkanlah kapas beralkohol pada tali pusat si kecil. Kemudia bersihkanlah sekelilingnya dengan kapas. Hingga saatnya puput, sebaiknya Anda tidak menutupi daerah tersebut dengan popok. Sebaiknya, lipat popok pada bagian bawah tali pusat, demi melancarkan aliran udara di sekitarnya. Biasanya tali pusat akan puput setelah 1 - 2 minggu.

9. Apakah baik jika Si kecil tidur di tempat tidur yang sama dengan orangtuanya?
Ada sisi negatif dan positif dari aktifitas ini. Sisi positifnya adalah si kecil akan lebih mudah disusui pada malam hari, dan Anda akan merasa aman karena berdekatan dengannya. Sedangkan sisi negatifnya adalah Anda membuka peluang terbentuknya kebiasaan yang sulit untuk dirubah

10. Apakah tandanya kondisi si kecil sedang tidak sehat ?
Jika salah satu atau beberapa tanda di atas terlihat:
· Suhu tubuh yang tinggi, pada bayi yang baru lahir seringkali menandakan bahwa si kecil sedang mengalami demam.
· Muntahan yang berulang menimbulkan resiko dehidrasi pada si kecil.
· Buang air besar lebih dari sekali dalam sehari dengan kuantitas yang lebih banyak dari biasanya, lebih cair, dan mengandung lendir atau darah.
· Daerah sekitar mulut kering, mata dan ubun-ubun cekung menandakan bahwa si kecil kekurangan cairan.
· Tidak memiliki napsu makan.

11. Kapankah bayi baru dapat melihat dengan fokus dan membedakan obyek yang dilihatnya ?
Paham umum yang berlaku mengatakan bahwa bayi baru dapat melihat dengan jelas beberapa bulan stelah lahir. Namun,dengan cara pengujian tertentu kini telah diketahui bahwa hanya beberapa minggu setelah kelahirannya, si kecil sudah dapat melihat dan membedakan obyek yang dilihatnya. Hanya saja, jarak pandangnya masih sangat terbatas, yaitu 8 - 15 inci dari matanya. Sesungguhnya ini adalh jarak yang terentang antara wajah bayi dengan wajah ibu ketika menyusui.

12.Mungkinkah menyusui dalam posisi tidur pada malam hari menyebabkan infeksi telinga pada bayi baru ?
Menyusui si kecil dengan posisi tidur sama sekali tidak ada hubungannya dengan infeksi telinga si kecil. Sebaliknya, menyusui pada malam hari, apapun posisinya. justru membantu ibu menyiapkan produksi ASI-nya, yang berarti menurunkan resiko infeksi telinga pada si kecil.

13. Apakah jadwal imunisasi bayi prematur berbeda dengan bayi lahir cukup bulan ?
Anak yang lahir prematur memang memiliki banyak kekhususan. Ada yang perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan bayi lahir cukup bulan, dan ada yang justru lebih cepat. Tetapi semua itu sehubungan dengan perkembangannya. Perlu diketahui bahwa jadwal imunisasi tidak diatur berdasarkan perkembangan dan kematangan usia kelahiran, melainkan berdasarkan kebutuhan si kecil yang dihubungkan dengan waktu setelah si kecil lahir.

14. Apakah bayi baru lahir sudah bisa mendengar dengan sempurna ?
Kemampuan mendengar sudah sangat baik dimiliki si kecil (yang lahir tidak dengan kendala kemampuan mendengar) sejak lahir. Namun, reaksi si kecil dalam menanggapi berbagai bunyi- bunyian sangat berbeda dengan kita, orang dewasa. Bayi baru biasanya hanya mengerdip, bergidik, atau menahan napas ketika mendengar bunyi-bunyian. Setelah sedikit besar, biasanya respons si kecil terhadap bunyi akan berkembang. Ia, misalnya, akan mulai menangis ketika mendengar bunyi yang mengejutkan.

15. Apakah yang harus diperhatikan sehubungan dengan mengganti popok bayi ?
Agar si kecil nyaman dan aman, hal yang sebaiknya dilakukan adalah :
- Jangan meninggalkannya tanpa diawasi ketika Anda pergi mengambil kebutuhan untuk mengganti popok.
- Selalu letakkan salah satu tangan Anda pada tubuh bayi selama mengganti popok, demi mencegah dia bergerak.
- Periksalah keadaan popoknya setiap kali si kecil habis disusui.
- Jika anda menggunakan air panas untuk membersihkan si kecil, hindari menggunakan sabun, karena umumnya sabun mengandung alkalis dan bersifat tajam bagi kulit bayi yang halus.
- Saat membersihkan sekitar kelamin si kecil, lakukanlah dengan gerakan dari depan ke belakang, dari arah alat kelamin menuju anus.

16. Perlukah gigi si kecil yang baru tumbuh disikat ?
Gigi si kecil yang baru tumbuh, tidak perlu disikat. Sekalipun demikian, demi menjaga kebersihan dan kesehatan mulutnya, berikanlah air putih setiap si kecil selesai makan atau minum. Penggunaan sikat gigi pada anak, umumnya dilakukan ketika setengah dari jumlah keseluruhan gigi sudah tumbuh. Dan biasanya ini terjadi ketika anak berusia 2 tahun.

17. Berapakali sehari bayi baru lahir perlu dimandikan ?
Pada minggu-minggu awal kehidupan, mandi biasanya menjadi saat yang mencemaskan, baik bagi bayi maupun orangtua. Pada minggu pertamanya bayi baru tidak dimandikan dalam bak melainkan dilap dengan handuk lembut yang dilembabkan. Didaerah tropis seperti negara kita, lakukanlah ini 2 kali sehari, agar kulit si kecil tetap bersih dan tidak lengket oleh keringat.


18. Perlukah si kecil diberi bedak setiap habis mandi ?
Sebaiknya kulit si kecil diberi bedak setiap kali habis mandi. Karena bedak melapisi kulit dan membuatnya tetap segar, tidak lengket dan tidak mudah teriritasi karena gesekan.

19. Bagaimana mengatasi ruam popok ?
Ruam biasanya diakibatkan oleh bakteri yang berkembang biak di sela popok dan kulit si kecil. Hal ini dapat terjadi jika popok si kecil dibiarkan lembab beberapa waktu. Hal yang dapat dilakukan demi memerangi ruam popok, adalah dengan senantiasa memastikan popok dalam keadaan kering. Jika sudah terjadi ruam, maka segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

20. Bagaimana mengajarkan si kecil bersabar ?
Anak belajar berperilaku dengan mencontoh perilaku kita ketika memberi respon kepada mereka. Faktor penentu yang dapat membantu si kecil belajar untuk bersabar mendapatkan perhatian kita adalah dengan membuatnya mengerti bahwa Anda tidak selalu datang ketika dia menangis. Ketika Anda sedang melakukan sesuatu saat dia menangis, bersuaralah, Misalnya dengan mengatakan agar dia menunggu sebentar, Anda akan segera datang setelah selesai melakukan sesuatu. Jika ini senantiasa dilakukan, si kecil lambat laun akan mengerti bahwa kebutuhannya tetap akan terpenuhi sekalipun harus menunggu sebentar.

21. Dapatkah jus buah diberikan pada bayi ?
Saat masih mendapat ASI ekslusif, bayi belum membutuhkan makanan tambahan lain, kecuali jika dokter menyarankannya. Ini berarti bayi sebaiknya tidak mendapatkan apa pun, baik air putih, sereal ataupun jus. Seluruh kebutuhan gizi si kecil pada usia ini didapatnya dari ASI. Sesaat setelah mendapatkan makanan padat, biasanya setelah berusia 4 bulan, si kecil dapat segera diberikan jus. Hanya saja, jangan memberinya lebih dari setengah gelas sehari, dan pastikan si kecil mendapatkan jus setelah makan makanan padat dan minum ASI.

22. Apakah memar pada bayi menandakan ia kekurangan vitamin ?
Kekurangan vitamin biasanya tidak menyebabkan memar pada kulit. Memar-memar pada bayi yang aktif, umumnya dianggap wajar. Tetapi jika si kecil lebih sering mengalami memar-memar dibandingkan dengan anak lain, segera berkonsultasilah ke dokter.

23. Mengapa bayi seringkali menolak minum ketika sakit ?
Biasanya bayi menolak minum ketika sakit karena radang di tenggorokannya. Jika hal ini terjadi, cobalah memberi minum dengan cara menyendokkan cairan sedikit demi sedikit. Jangan biarkan si kecil yang sedang sakit tidak menyentuh cairan sama sekali, karena dapat mengakibatkan ia mengalami dehidrasi ( Kekurangan cairan dalam tubuh - Red ).

24. Mungkinkah demam tinggi yang diderita pada masa bayi mengakibatkan kerusakan
otak ?

Sekalipun pada dasarnya membuat anak merasa tidak nyaman, demam yang disebabkan infeksi ringan, tidak akan menyebabkan kerusakan otak. Yang perlu diingat adalah, infeksi biasa tidak akan menaikkan suhu tubuh lebih dari 41° C.

25. Mengapa kulit di daerah sudut mata bayi seringkali kering dan mengelupas?
Ada banyak hal yang menyebabkan kulit didaerah sudut mata bayi sering kali kering dan mengelupas. Tetapi sebab yang umum adalah karena infeksi bakteri atau tersumbatnya kelenjar air mata. Cobalah membersihkan sudut mata tersebut dengan kapas yang telah dicelupkan dalam air panas.. Namun, kalau keluhannya tidak berkurang, segera bawa si kecil ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

banner vsi1 photo bannervsi3_zpsbc69c41f.jpg

Read More...

Menghibur Bayi Yang Bosan

Setiap hal yang didengar, dilihat, disentuh dan dirasakan adalah sebuah petualangan bagi bayi baru lahir. Bayi bayi, segala hal akan tampak menarik sehingga mengundang mereka untuk bereksplorasi.  Setiap tahapan perkembangan bayi adalah sebuah lompatan besar perkembangan otak dan fisik bayi.

Setelah bayi berusia lima minggu, sang ibu akan mulai mengetahui apa yang disukai dan menyenangkan bagi bayi. Tetapi, tak selamanya bayi merasa tertarik. Tak jarang, rasa bosan mendera si kecil dan diungkapkan dengan tangisan atau rewel.
Berikut beberapa cara untuk menghibur bayi yang bosan seperti dikutip dari Modern Mom.

Jelajahi rumah bersamanyaGendong bayi dan kelilingi rumah Anda. Berikan dia kesempatan untuk melihat, mendengar dan menyentuh apapun yang menarik perhatiannya. Jelaskan segala sesuatu yang sedang Anda jelajahi berdua, apapun itu. Bayi akan menikmati dan mendengarkan suara Ibu. Perlahan, ia akan mulai mengenali benda sendiri.

Berbincang dalam suasana tenangBayi akan menikmati suara lawan bicara, terutama suara ibunya. Suara-suara lain di sekitar bayi seperti suara televisi atau musik akan mengurangi konsentrasinya. Meski bayi baru lahir mampu membedakan suara, mereka tak mampu membedakan suara yang satu dengan yang lain secara bersamaan.

Mengeksplorasi objek baruLetakkan benda menarik di tempat yang nyaman agar bayi Anda dapat melihatnya ketika terjaga. Bayi baru lahir belum dapat mencari mainan sendiri.

Cari tahu musik favoritnyaCobalah menemukan musik favoritnya dan bermain dengan si kecil. Lain waktu, ia akan lebih cepat tenang saat mendengar musik favoritnya. Bila senandung Anda dapat menenangkannya, Anda punya senjata ampuh lain waktu saat ia rewel. Selebihnya, biarkan bayi membimbing Anda.
Read More...

10 Hal Tabu Dalam Mendidik Anak..

Apa yang akan terjadi jika anak dibesarkan dalam kondisi yang dipenuhi dengan kekerasan? Tentu, ia akan mengadopsi cara-cara yang sering ia lihat ke dalam kehidupannya kelak. Meski tak selalu, lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak selanjutnya, termasuk bagaimana orang tua mendidik mereka.

Anak yang dibesarkan dalam situasi keluarga yang nyaman tentu berbeda dengan anak yang selalu diberi hukuman fisik oleh orang tuanya. Sayangnya, tak sedikit orang tua yang tidak tahu bagaimana cara memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan optimal anak. Akibatnya, anak pun tumbuh tidak sebagaimana yang diharapkan.

Nah, berikut ini adalah 10 hal yang harus dihindari dalam mendidik anak:

1. Terlalu lemah Misalnya, selalu memenuhi semua permintaan anak. Anak tidak diajar untuk mengenal hak dan kewajiban. Akibatnya, anak menjadi terlalu penuntut, impulsif (gampang melakukan tindakan tanpa perhitungan), egois, dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.

2. Terlalu menekan Misalnya, orang tua terlalu mengatur dan mengarahkan anak, tanpa memperhatikan hak anak untuk menentukan keinginannya sendiri, atau untuk mengembangkan minat dan kegiatan yang ia inginkan. Akibatnya, anak akan menjadi lamban, selalu bekerja sesuai perintah, tidak memiliki pendirian, dan suka melawan.

3. Perfeksionis Orang tua menuntut anak untuk menunjukkan kematangan sikap atau target tertentu yang umumnya melebihi kemampuan yang wajarnya dimiliki anak. Akibatnya, anak akan terobsesi untuk meraih prestasi yang diharapkan orang tuanya. Ia juga akan menjadi terlalu keras dan kritis terhadap dirinya sendiri.

4. Tidak memberi perhatian Orang tua hanya menyediakan sedikit waktu untuk memperhatikan setiap perkembangan anak, atau membantu anak menempuh tahap demi tahap perkembangannya. Akibatnya, anak tak mampu membina hubungan dengan lingkungannya dan akan tumbuh menjadi anak yang impulsif.

5. Terlalu cemas akan kesehatannya Orang tua terlalu berlebihan mencemaskan kondisi fisik anak. Padahal, secara obyektif, anak sehat. Sakit sedikit saja, orang tua cemasnya minta ampun. Akibatnya, anak akan mudah merasa tak sehat dan ikut merasakan kecemasan yang sama. Enggan bermain, takut jatuh, dan sebagainya.

6. Terlalu memanjakan Misalnya, terus-menerus menghujani anak dengan barang-barang mahal atau memberikan pelayanan istimewa, tanpa mempertimbangkan apa yang sesungguhnya dibutuhkan anak. Akibatnya, anak bisa menjadi anak yang gampang bosan, kurang inisiatif, dan tak memiliki daya juang.

7. Tidak pernah memberi kepercayaan Orang tua selalu meramalkan kesalahan yang belum tentu dilakukan anak. Orang tua juga selalu mengritik anak, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya tak perlu kritikan. "Kamu, sih, nanti kalau jatuh, bagaimana?" Akibatnya, anak akan menjadi seorang yang pesimis, rendah diri, dan cenderung mengembangkan hal-hal yang selalu dilarang orang tua.

8. Menolak kehadiran anak Misalnya, jenis kelamin anak tak sesuai dengan harapan orang tua, sehingga orang tua cenderung menolak menjadikan anak sebagai bagian dari keluarga. Akibatnya, semua tindakan yang dilakukan orang tua selalu merugikan anak. Anak bisa rendah diri dan menunjukkan sikap bermusuhan terhadap orang tua.

9. Suka menghukum Orang tua bersikap agresif terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak, dan cenderung memilih memberikan hukuman fisik dengan alasan mengajarkan disiplin. Bisa-bisa anak akan menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang wajar dilakukan dan akan melakukan hal yang sama terhadap keluarganya kelak.

10. Suka menggoda Orang tua cenderung melecehkan keberadaan anak dengan sering mengolok-olok dan mengungkapkan kekurangan anak di depan orang banyak. Akibatnya, anak akan merasa tidak dihargai dan rendah diri.

10 HAL YANG DIINGINKAN ANAK

Sebagai orang tua, kebanyakan dari kita lebih memperhatikan perilaku anak, dan bukannya perilaku kita sebagai orang tua. Tentu ini sesuatu yang tak adil bagi anak. Cobalah lihat diri Anda dari sudut pandang anak.

Penelitian terhadap seratus ribu anak menunjukkan, ada 10 hal yang paling diinginkan anak dari orang tua mereka:

1. Tidak bertengkar di hadapan mereka. Anak selalu mencontoh tindakan orang tua. Apa jadinya jika setiap hari orang tua adu mulut di hadapan mereka?

2. Berlaku adil terhadap semua anak-anaknya. Setiap anak memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Yang mereka butuhkan bukan perlakuan yang sama, melainkan perlakuan yang adil, sesuai kebutuhan masing-masing anak.

3. Orang tua yang jujur. Orang tua yang meminta anaknya berbohong, tentu tidak sadar pada apa yang tengah dilakukannya. Sekali lagi, anak mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya.

4. Toleran terhadap orang lain. Toleransi akan mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan.

5. Selalu menyambut teman-teman mereka dengan ramah.

6. Mau membangun semangat tim bersama mereka. Kekompakan antar-orang tua dan anak akan sangat berpengaruh saat anak beranjak dewasa.

7. Mau menjawab setiap pertanyaan mereka. Luangkan waktu untuk mereka. Jika Anda tak mampu menjawab, katakan Anda akan mencari tahu lebih dulu.

8. Mau mengajarkan disiplin, namun tidak di depan orang lain, terutama teman-teman mereka. Intinya, jagalah perasaan anak.

9. Lebih melihat sisi positif ketimbang sisi buruk mereka.

10. Konsisten. Bayangkan, apa yang dirasakan anak jika hari ini Anda menjawab A dan besok menjawab B untuk pertanyaan yang sama yang diajukan anak.



banner vsi1 photo bannervsi3_zpsbc69c41f.jpg
Read More...

4 Trik Jitu agar Si Kecil Tak Sering Bertengkar..

Salah satu kesulitan yang mesti dihadapi para orang tua adalah saat anak-anak mereka bertengkar. Dr Fredrick Toke, terapis khusus anak mengatakan: ''Sebagai orang tua kita harus mengajarkan mereka untuk bertoleransi, mempunyai empati dan tahu cara menyelesaikan masalah tanpa mendatangkan masalah''. Berikut 4 trik jitu cara menyiasati...
''Karen (32 tahun) hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat kedua buah hatinya 'asyik' bertengkar.. Riza (5tahun) dan Inggrid (4 tahun) sepertinya tidak pernah capai untuk saling berebut sesuatu. Mulai dari remote tv, playstation, buku cerita sampai memandikan Choco, anjing peliharaan mereka. Kalau sudah begitu Karen hanya tinggal tunggu waktu saja sampai salah seorang mereka menangis dan mengadu kepadanya.''
Banyak orang menyarankan sebaiknya punya anak dengan rentang waktu kelahiran sekitar 1-2 tahun. ''Supaya capeknya sekalian'', itu alasannya. Membesarkan 1 orang anak saja sudah cukup melelahkan apalagi 2 orang anak sekaligus! Kan sampai dengan umur 5 tahun adalah saat-saat paling penting bagi pertumbuhan anak. Sebagai seorang ibu tentu kita tidak mau mereka 'salah asuhan'.
Salah satu kesulitan yang mesti dihadapi para orang tua adalah saat anak-anak mereka bertengkar. Dr Fredrick Toke, terapis khusus anak mengatakan: ''Sebagai orang tua kita harus mengajarkan mereka untuk bertoleransi, mempunyai empati dan tahu cara menyelesaikan masalah tanpa mendatangkan masalah''.
Berikut 4 trik jitu cara menyiasati agar si kecil bisa berhenti bertengkar:
1. Habiskan Waktu yang Sama untuk Setiap Anak
Situasi:
Luna tidak mau keluar kamar sejak pulang sekolah. Dia ngambek begitu tau ayahnya menemani Luigi kursus sepak bola sore ini. Pikir Luna ayahnya tidak adil, karena ia tidak pernah ditemani ayahnya les piano.
Trik: Habiskan waktu yang sama untuk setiap anak. Temani mereka dalam melakukan hobi atau kursus yang mereka kerjakan.
Ahli mengatakan: Rasa marah si kecil karena cemburu akhirnya membuat mereka mencari alasan untuk bertengkar dengan saudaranya. ''Mereka akan berpikir Anda tidak adil karena Anda hanya mencintai yang lain'', ujar Dr Liz Norris. Nah, menghabiskan waktu bersama, selain menghapus kecemburuan itu juga membuat ikatan kekeluargaan semakin erat.

2. Beri Jam Weker
Situasi:
Aldi dan Alda ribut memperebutkan remote TV. Aldi ingin menonton Takashi Castle sementara Alda ingin menonton telenovela Dolce Maria di saluran lain.
Trik: Pasang jam weker! setiap anak diberi waktu 15 menit untuk menonton acara favoritnya. Bila alarm jam sudah berbunyi berarti 15 menit berikutnya untuk anak yang lain.
Ahli mengatakan: ''Adanya jam weker membuat mereka merasa mendapatkan pembagian waktu yang persis sama'', ujar Dr. Mark W Roberts, profesor di The Idaho state University. Namun sebaiknya Anda mengajak mereka bicara dahulu, ajarkan untuk menyelesaikan masalah bersama dengan sikap toleransi . Bila tidak ada titik temu barulah dipakai trik ini. Jika tidak ada yang mau mengalah, bertindaklah tegas tidak memperbolehkan keduanya menonton televisi, agar mereka tahu bahwa sikapnya bisa merugikan dirinya juga.

3. Beri Kode untuk Barang Setiap Anak
Masalah: Iko dan Erick selalu rebutan botol minum saat mau les berenang. Teriakan ''Ini punya aku!'' jadi sering terdengar di kuping.
Trik: Beri kode tertentu untuk setiap anak. Misalnya warna biru untuk Iko dan warna hijau untuk Erick. Bisa juga menggunakan angka.
Ahli mengatakan:
''Anak-anak sering ribut hanya untuk sesuatu yang tidak jelas. Pemberian kode bisa mengajarkan mereka berempati terhadap sesama, mereka akan mengerti bagaimana perasaan orang lain bila barangnya dipakai atau direbut'', ujar Dr. Janet Brown penulis What Colour is Your Personality.

4. Periksa Program Televisi
Masalah:
Akhir-akhir ini Uli suka memukuli Ila adiknya. Tidak keras sih tapi cukup membuat Ila berteriak mengaduh dan membalas memukul. Ketika ditanya Uli bilang kalau dia sedang berperan menjadi jagoan seperti di film yang ditontonnya.
Trik:
Periksa program televisi yang hendak ditonton. Jangan sampai si kecil menonton film yang penuh adegan kekerasan.
Ahli mengatakan: ''Di masa pertumbuhan, anak mudah sekali dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar'', ujar Joanna Sulli, seorang psikolog anak. Bila sang buah hati ingin menonton suatu program acara pastikan Anda sudah menontonnya terlebih dahulu sebagai pencegahan bila ternyata program tersebut tidak cocok untuk anak-anak.
(sumber: hanyawanita.com)

Read More...

7 Cara Menyemangati Anak Belajar

Bila ingin anak Anda jadi bintang kelas, jangan batasi wawasan belajarnya hanya sebatas dinding ruang kelasnya. Walaupun keterampilan belajarnya merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan intelektual dan sosialnya, anak Anda memerlukan bantuan Anda untuk melihat dunia. Biasakan membaca Isi dunia anak Anda dengan membaca. Anda dapat menetapkan waktu membaca keluarga, atau membaca secara bergantian antara anak dan Anda. Sangat penting untuk memperlihatkan kepada anak bahwa selain tugas sekolah ada hal-hal lain yang perlu diketahuinya. Perlihatkan kepadanya betapa pentingnya membaca bagi Anda. Cara mudah, penuhi rumah Anda dengan novel, koran, poster. Anda dapat meletakan tatakan piring makan anggota keluarga dengan tatakan yang berisi kata-kata.
Bebas berpendapat
Dukung anak Anda untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, bicarakan mengenai perasaannya dan beri kesempatan kepadanya untuk memilih makanan penutup dan biarkan memilih kegiatan yang diminatinya di luar sekolah. Minta pendapatnya mengenai keputusan keluarga dan perlihatkan kepadanya bahwa Anda menghargainya. Salah satu hal yang penting di sekolah adalah dengan ikut berpartisipasi pada kegiatan yang diadakan kelas atau sekolah. Di rumah berikan kesempatan kepadanya untuk mengungkapkan perasaannya atas apa yang dirasakannya tadi di sekolah. Cara ini merupakan cara yang baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Selalu antusias
Perlihatkan antusiasme Anda terhadap minat anak Anda dan berikan dukungan kepadanya dalam mengembangkan topik yang disukainya. Bila dia senang dengan kuda, pilih cerita yang berhubungan dengan kuda, atau minta dia untuk mencari lima hal tentang kuda di ensiklopedi. Sediakan permainan Sediakan permainan dengan berbagai macam gaya belajar, mulai dari belajar mendengar dan melihat sampai dengan belajar memilih dan merangkai. Kembangkan satu permainan, misalnya permainan blok. Dukung anak Anda untuk mengembangkan kreativitasnya serta keterampilan dalam memecahkan
masalah. Anak Anda memerlukan banyak sekali waktu bermain yang tidak terlalu terjadwal. Oleh karena itu Anda perlu menyadari kegiatan yang terlalu padat dapat membuat anak Anda stress dan mengganggu perkembangan minatnya untuk belajar.

Perbedaan minat
Tunjukan hal-hal yang baru Anda pelajari dengan antusias. Bicarakan dengan anak tentang minat Anda berdua yang berbeda. Misalnya anak Anda berminat untuk melukis sementara Anda tertarik untuk belajar bahasa Mandarin. Cari guru privat, atau Anda dapat mendaftarkan diri di tempat kursus. Orangtua merupakan contoh yang paling penting dalam kehidupan seorang anak dan bila Anda memperlihatkan kepadanya bahwa belajar adalah pengalaman hidup yang tidak ada batasan umurnya anak Anda akan menangkap pesannya. Tanya pelajaran Tanyakan kepada anak Anda apa yang telah dipelajari di sekolah bukan nilai yang diperolehnya. Walaupun dia tidak mendapatkan nilai matematika sebaik teman sekelasnya, dia masih dapat memperbaikinya dan tentu Anda tidak ingin mengecilkan hatinya. Minta anak Anda untuk mengajarkan kepada Anda apa yang telah dipelajarinya di sekolah dan dengan membiarkan dia menggunakan kata-kata dan caranya maka akan membantunya untuk dapat menguasai apa yang telah dipelajarinya tadi di sekolah.

Tidak kelelahan
Minta anak untuk selalu mengumpulkan ulangan, tes apapun tugas sekolahnya. Lakukan bersama-sama sehingga dia akan menyadari bahwa Anda memberikan perhatian terhadap kemajuannya di sekolah, bila cara Anda seperti mengintimidasi maka yang dirasakannya adalah kekhawatiran bukan keinginan untuk belajar. Semakin besar seorang anak, semakin banyak tanggungjawabnya dan semakin banyak hal yang membuatnya sedih. Oleh karena itu tanyakan padanya secara teratur untuk memastikan dia tidak merasa kelelahan dengan tugas yang banyak.

Rayakan prestasi
Rayakan prestasi yang dicapainya, tidak perduli sekecil apapun. Misalnya bila anak Anda telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya, beri waktu kepadanya untuk bermain video game selama satu jam. Dengan memberikan dukungan yang positif, anak Anda jadi tidak malas belajar, dan sebaliknya justru akan merasa tertantang. Bila seorang anak merasa dihargai bila dia telah berhasil menyelesaikan suatu tugas maka hal ini akan membuatnya bersemangat dan selanjutnya akan lebih mudah bagi Anda untuk memintanya belajar.

Kembangkan bakat
Pusatkan pada kelebihan yang dimilikinya yaitu dengan memberikan dukungan kepada anak Anda dalam mengembangkan bakatnya. Walaupun anak Anda tidak menguasai matematika, kemungkinan dia dapat menulis puisi indah. Agar anak Anda bersemangat belajar dan mengerjakan tugas matematika, selingi waktu belajarnya untuk membuat puisi. Bila anak Anda menyadari bahwa dia berbakat disalah satu bidang, dia akan cukup merasa percaya diri untuk mencoba bidang-bidang lainnya.

Kembangkan dunia
Manfaatkan kejadian sehari-hari sebagai kesempatan untuk belajar . Belajar terbentuk dari yang Anda tahu dan menghubungkannya dengan fakta-fakta. Dukung anak Anda untuk mengembangkan dunia di sekitarnya, ajukan pertanyaan-pertanyaan dan rangkaikan.

Read More...

Panduan Memilih Playgroup Yang Tepat..

Saat anak mulai menginjak usia 2 tahun, biasanya orang tua akan sibuk berdebat mengenai perlunya memasukkan buah hati mereka ke playgroup atau tidak. Pertimbangannya bisa bermacam-macam, seperti usia anak yang masih terlalu dini untuk mulai berkenalan dengan lembaga sekolah paling dasar tersebut atau  juga pertimbangan lainnya seperti keuangan, jarak playgroup yang jauh serta psikologi si anak.
Tetapi untuk mengetengahi perdebatan bunda dan ayah, alasan-alasan seperti kedua orang tua yang sibuk bekerja, minimnya teman bermain anak di lingkungan rumah dan tidak memiliki pengasuh yang tepat untuk anak, dapat dijadikan acuan untuk memasukkan anak ke playgroup.
Saat ini terdapat beragam playgroup yang dapat bunda pilih untuk si buah hati tercinta, dari yang berbau internasional dengan sistem berstandar luar, atau yang asli buatan dalam negeri yang menggabungkan sistem lokal dengan sistem internasional, sampai yang gratis dan dikelola oleh pejabat di lingkungan perumahan bunda.

Banyaknya pilihan terkadang membuat bingung para orangtua, untuk membantu bunda dalam memilih playgroup yang tepat guna memberikan bekal yang optimal bagi perkembangan anak, maka kami sajikan uraian berikut ini. Mudah-mudahan tips yang disajika dapat dimanfaatkan sebagai panduan dalam menentukan pilihan playgroup bagi buah hati tercinta :

Pilihlah playgroup yang lebih menekankan pada life skill

Seperti belajar membagi, bekerja sama dengan teman, mampu memahami perasaan orang lain serta mampu mengendalikan emosi. Sebagai langkah awal, sepatutnya playgroup lebih dititik beratkan pada kegiatan bermain yang bertujuan untuk merangsang tumbuh kembang anak dan bukan pada academic skill

Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai playgroup yang dituju,

bisa dari teman juga kerabat atau dari media yang lain guna memastikan apakah playgroup tersebut memenuhi standar kriteria playgroup yang baik.

Cari tahu tentang para tenaga pengajar yang dimiliki oleh playgroup tersebut.
Hal tersebut guna meyakinkan diri telah menitipkan anak bersama orang yang tepat, yaitu guru yang dapat benar-benar mengerti pertumbuhan anak, dapat berinteraksi dengan baik, ramah, mampu memberikan rangsangan kepada anak, serta dapat memberikan pendidikan emosi dan sosialisasi dengan baik.

  Pilih playgroup dengan konsep taman bermain dan bukan "sekolah".
Oleh karena itu, pilihlah playgroup yang benar-benar mengerti akan hal ini. Fasilitas bermain yang lengkap juga akan mendukung daya kreatifitas anak agar lebih tingi.

Pilihlah playgroup terdekat dari rumah

Jarak tempuh yang terlalu jauh terkadang bisa menyurutkan semangat belajar anak karena ia merasa lelah saat sampai di sekolah dan tidak jenuh sepanjang perjalanan.

Hindari gengsi dan pilihlah playgroup yang sesuai dengan kemampuan finansial

Playgroup yang mahal bukanlah satu-satunya jaminan untuk menjadikan anak bibit yang unggul.

Read More...

Bagaimana Cara Membuat Anak Ketagihan Belajar ?

Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.


Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.

Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.

Dari sepenggal contoh diatas dimana ini adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa klien, siapakah yang membuat anak menjadi malas belajar?
Berikutnya ada seorang anak  berusia 8 tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Aji, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.

Satu orang anak yang sama, otaknya kalau dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung, menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh? Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan tidak suka belajar.

Lalu apa yang saya lakukan untuk mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah belajar?  Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia  Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan bantu (untuk menjadi terapis) untuk atasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan sangat panjang jika saya jelaskan disini.


Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
  • Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
  • Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
  • Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore. Dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
  • Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal  yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
  • Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
  • Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
Read More...

Motivasi Anak dengan Hipnotis ( Hypnosleep )

Ada banyak cara untuk motivasi Anak Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda perintahkan atau kebiasaan-kebiasaan baik yang ingin Anda tanamkan semenjak dini, antara lain:
  1. Memberikan Contoh Kebiasaan Baik oleh Orang Tua
  2. Dengan memberikan permainan yang edukatif sejak dini.
  3. Dengan memberi pujian yang wajar terhadap setiap hasil karya anak.

Motivasi anak dengan hypnosleep

Selain cara cara diatas Anda bisa menggunakan teknik Hypnosleep untuk motivasi Anak Anda. HypnoSleep adalah kondisi hipnosis yang dihasilkan dari kondisi tidur. Sebelumnya Anda sudah pernah belajar cara menghipnotis orang dari kondisi sadar. Nah, sekarang Anda belajar menghipnotis untuk motivasi anak anda dari kondisi tidur. Keuntungan dari teknik HypnoSleep antara lain:
  • Tidak perlu pre-talk.
  • Subyek tidak perlu memenuhi tiga syarat hipnosis (bersedia, percaya dan tidak takut).
  • Subyek tidak tahu kalau dirinya dihipnotis ketika tidur (amnesia spontan).
Teknik ini bisa digunakan untuk menanamkan sugesti kepada orang dewasa atau anak-anak yang sudah memahami bahasa verbal. Meskipun bisa digunakan untuk orang dewasa, tetapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saya menyarankan Anda untuk menggunakan teknik ini kepada anak-anak saja, kecuali Anda tahu bagaimana melakukan langkah pengamanan apabila diterapkan kepada orang dewasa.

Teknik motivasi anak dengan Hypnosleep

Pertama, biarkan anak Anda tidur sampai benar-benar nyenyak seperti biasa. Masuk ke kamar anak dan duduk di samping anak Anda dengan tenang. Katakan seperti ini:
Ini Ayah di samping kamu. Kamu tidur saja dengan nyenyak dan dengarkan suara Ayah. Kamu dengar suara ayah tetapi kamu tidak bisa bangun. Kalau kamu mendengar suara ayah, gerakkan jari kamu yang ini sekarang (sentuh salah satu jari anak Anda).
Jika dia belum menggerakkan jarinya, ganggu sedikit tidurnya dengan mengelus dahi atau pundak anak Anda dengan lembut. Hati-hati, jangan sampai terbangun. Kemudian ulangi sugesti untuk motivasi anak seperti di atas sampai anak Anda menggerakkan jarinya. Ketika anak Anda sudah menggerakkan jarinya, lanjutkan dengan:
Bagus, kamu tidur saja dengan nyenyak sambil mendengarkan suara Ayah. Ayah ingin menyampaikan beberapa pesan kepada kamu. Pesan yang sangat penting dan bermanfaatuntuk kamu. Pesan ini Ayah sampaikan karena Ayah sayang kepada kamu dan karena Ayah ingin kamu menjadi anak baik. (Lanjutkan memberi saran sesuai kebutuhan.)
Setelah selesai memberi saran, ucapkan sugesti:
Jika kamu paham maksud Ayah, gerakkan jari kamu yang ini (sentuh salah satu jarinya). Bagus, sekarang kamu boleh lanjutkan tidur dengan nyenyak.
Anda bisa mengucapkan apa saja yang menurut Anda perlu untuk disampaikan kepada anak. Yang penting Anda perhatikan aturan menyusun sugesti. Jika pada hari pertama setelah Anda melakukan teknik HypnoSleep, Anda belum melihat perubahan, maka ulangi lagi sugesti yang sama pada malam berikutnya. Apabila satu sugesti berhasil dilaksanakan oleh anak Anda, maka sugesti selanjutnya akan lebih mudah dan lebih cepat berpengaruhnya.
Semoga sukses motivasi anak

banner vsi1 photo bannervsi3_zpsbc69c41f.jpg
Read More...

3 Penyebab Perilaku Anak Usia Dini Diluar Kebiasaan..

Seringkali kita menghadapi  perilaku Anak kita yang diluar kebiasaan, seperti menampilkan agresi, menggigit, memukul, rengekan yang berlebihan, mengamuk dan perilaku-prilaku yang di luar kendali. Banyak sekali yang mengatakan hal tersebut disebut sebagai perilaku buruk atau perilaku menyimpang,  saya lebih memilih memilih perilaku tersebut sebagai perilaku menantang (challenging behavior). karena dibalik perilaku anak kita sebenarnya banyak faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhinya. Jadi kalau di blog ini saya sebut perilaku menantang atau challenging behavior, Anda sudah mengerti maksud saya.

Mengahadapi perilaku anak yang menantang ternyata kita selama ini seringkali salah dalam bertindak, karena kita secara tidak sadar sebagian besar apa yang kita lakukan sebenarnya bukan merespon terhadap penyebab sebenarnya dari perilaku anak melainkan reaksi yang dilandasi oleh emosi dan ketidak mau tahuan terhadap Apa yang terjadi. Ya…reaksi kita apalagi kalu kita sedang capek atau emosi tinggi, sering kali kita tidak memahami mengapa anak kita melakukan perilaku menantang atau diluar kebiasaan.

3 Alasan Perilaku Anak di Luar Kebiasaan

Berikut 3 Alasan Perilaku Menantang pada Anak kita. Pahami betul dan berikan respon sesuai dengan penyebabnya.
  1. Anak Anda memiliki kebutuhan yang sah yang tidak terpenuhi, seperti makanan, air, perhatian, kedekatan, rasa memiliki, rasa hormat, istirahat, kasih sayang, latihan, stimulasi, belajar, dll
  2. Anak Anda tidak memiliki cukup informasi atau pemahaman tentang situasi. Dia mungkin terlalu muda untuk memahami atau ingat aturan. Oleh karena itu ia mungkin membutuhkan lebih banyak komunikasi atau pendidikan tentang hal itu.
  3. Anak Anda mungkin memiliki akumulasi stres dari masa lalu, dan karena itu tidak mampu berpikir jernih. Dia mungkin mengalami emosi yang kuat, ia mungkin takut, marah, marah, kecewa, tidak aman, dll
Tanyakan pada diri sendiri tiga pertanyaan diatas agar membebaskan diri Anda dari model pengasuhan yang reaktif dan merespon lebih cerdas dan elegan untuk anak Anda dengan memahami alasan sebenarnya mengapa ia menunjukkan perilaku menantang. Dengan demikian kita akan bisa merespon sesuai dengan kebutuhan Anak kita.
Demikian tips mengenai perilaku anak berikutnya saya akan coba menuliskan kedahsyatan kemampuan healing dari menangis yang bisa mengubah perilaku anak.
Read More...

PROMO SPECIAL BLN JUNI 2011

PROMO SPECIAL BULAN JUNI !!

Assalamualaikum wr. wb

Wow.. ayah bunda promo langka datang lagi nih... gak nyesel deh beli sekarang... selain hematnya hadiahnya itu loh wuiiih bikin ngiler... yuk ah dilihat promonya.. ^_^

 I. PAKET HEBOH Tunai : HB + EBM + ILMA 

Harga Normal Rp. 7.290.000,- menjadi Rp. 5.462.500,- 
HEMAT Rp 1.827.500,-

DISCOUNT UNTUK PEMBELIAN ANGSURAN
(syarat & ketentuan menyusul)

Hadiah : 
2 Buku Puzzle Balita untuk HB
Mini Book + CD Interactive EBM untuk EBM
Diary + Puzzle Islamic Princess dan 1 hadiah edu toys untuk ILMA

II. PAKET HEBOH Tunai : EnsiM
Harga Normal Rp. 2.450.000,- Discount 20 % menjadi 
Rp. 1.960.000,-
Untuk pembelian EnsiM secara angsuran maksimal 4 kali bayar 
discount 10 % dari harga tunai (dikurangkan ke uang muka)
Hadiah: SKM senilai Rp 150.000,- (selama persediaan masih ada, info SKM terlampir) 
Promo Berlaku sampai dengan 30 Juni 2011
Untuk Info dan Pemesana silahkan menghubungi di 081322263085
email : bukuanakcerdas@gmail.com

ditunggu yah... :) 
Read More...

PROMO SPECIAL BULAN MEI !!

Assalamualaikum wr. wb.

Ayah bunda.. ummi abi.. alhamdulillah Mizan selaluuu  bawa kabar gembira Yuhuuu.. ... ^_^ PROMO Paket Hemat ILMA+HB yang bulan kemaren diperpanjaaaaaang lagi... hohoho asyyyikkk.. ini dia info selengkapnya...:


1.  PROMO PAKET HEMAT Beli I Love My Al Quran + Halo Balita
Harga Normal  Rp. 4.530.000 DISKON jd Rp. 3.555.000. udah harganya dipangkas masih dapat tambahan bonus pula yaitu Diary ILMA  dan Kumpulan Fuzzel Book Islamic Princess.. waaaah keren banget kan..


ini dia nih bonusnya diary ILMAnya ( mohon maaf untuk rehal stoknya lg kosong, sementara digantikan dengan fuzzle book islamic ^_^....)




2. Beli ENSIKLOPEDIA BOCAH MUSLIM  Special DISKON 20%  wow.. dapatin jg tambahan bonus Minibooks ...^_^
ini bonusnya
3. Beli Halo Balita  Berhadiah  kumpulan fuzzle Balita...^_^
ini dia bonusnya..


4. Beli Atlas Budaya Islam Diskon 25%

5. Untuk yg mo gabung di MOP bisa manfaatin promo paket hemat ini dengan menambah pembelanjaan Atlas Budaya Islam Diskon khusus 50 %.

6. Beli Ensiklopedi Muhammad berhadiah Seri Komik Muhammad senilai 150rb Rupiah. Yuk hadirkan sosok Muhammad di rumah kita.:)

7. Beli 10 paket buku seri yang sama GRATIS 1 Paket .. wuiiiih asyyiikkk , kalo yg ini bisa dimanfaatin buat yang punya koperasi atau instansi atau barangkali ada yg mau untuk disumbangkan kembali. ksempatan langka loh ^_^

Yuk ah dipesen bukunya yah sebelum keabisan
oya pesanan paling lambat tgl 30 Mei 2011

untuk pemesanan bisa hub di no 081322263085
atau email : bukuanakcerdas@gmail.com

ditunggu yah ^_^
wassalamualaikum wr. wb
Read More...

Peran Ibu Menumbuhkan Kecerdasan Anak

Suatu sore, tampaklah seorang ibu, dengan lima orang anaknya, sedang berkumpul di dapur. Mereka mengelilingi sebuah meja dimana diatasnya terdapat 'potongan' kertas dan kotak melukis yang berisi delapan warna dan sebatang kuas. Mereka akan melukis bersama-sama, belajar menggambar bunga. 

Di tengah keasyikan dan kegembiraan melukis, tiba-tiba ada nuansa ketidaksenangan dari anak perempuan terkecilnya. "Ada apa, sayangku?", tanya si ibu. "Salah satu kelopak bungaku tampak seperti daun" jawab anak kecil itu, hampir menangis karena kelopak bunganya tidak tampak seperti kelopak bunga. "Biar kulihat", ujar si Ibu. "Oh ya, baiklah. Tambahkan dengan warna hijau. Sekarang, kelopak bunga itu berubah menjadi daun". Tentu saja si anak tidak jadi menangis. Ia tertawa gembira.
Cerita di atas saya cuplik dan tutur ulang dari pengalaman nyata Margo Marshall - Olmstead akan ibunya saat mereka tinggal di Ferryden, sebuah desa nelayan si pesisir timur Skotlandia (Lesson from Mom, 2004). 

POTENSI IBU
Briliyan !!!! Hebat !!!!! Luar biasa !!!!!. Itulah yang deretan kata (dan masih banyak lagi yang lainnya) yang pantas kita ucapkan sebagai apresiasi terhadap cara ibu tersebut mengatasi 'masalah' yang dihadapi anak perempuannya. Ia seakan paham betul dengan kata bijak Pablo Picasso, seorang pelukis genius, bahwa 'Setiap bocah adalah seniman. Masalahnya bagaimana cara mempertahankannya agar ia tetap menjadi seniman ketika dewasa'. Itu sebabnya ia berupaya agar anak perempuan terkecilnya tidak patah semangat, sehingga dapat terus mengembangkan potensinya sebagai seniman. 

Tindakan yang ia ambil, tidak saja mencerminkan kecerdasan intelektualnya, namun juga menggambarkan kecerdasan emosinya, kemampuannya berempati. Ia memahami betul bila anak perempuannya bukanlah dirinya, yang sudah piawai melukis bunga. Ia mampu membuat anaknya tetap merasa berhasil (menggambar daun), walaupun hal tersebut akibat dari ia gagal menggambar bunga. Ia mengajar anaknya agar bisa mengambil hikmah (dan terobosan) ketika menghadapi sebuah kegagalan. 

Si ibu tahu betul bahwa kepada anak harus diajarkan keberanian untuk mencoba kemampuan, kejelian untuk melihat kemungkinan, keyakinan dalam memilih strategi dan kesempatan untuk melaksanakanan strategi pilihannya. Ia juga tahu betul bahwa semua proses itu harus dikenalkan sejak dini, agar proses belajar untuk memecahkan masalah bila memberikan hasil optimum. Ia sadar bahwa semakin banyak contoh cara memecahkan masalah yang ia berikan, akan membuat makin berkembang pula kemampuan anaknya dalam menangani masalah.
Bisa dibayangkan, bagaimana jadinya bila ketika menghadapi ketidakbisaan anak perempuannya, si ibu berkata "Kamu bodoh, menggambar bunga saja nggak bisa !!!". Atau berkata "Gimana sich kamu ini, membuang-buang kertas dan cat saja". Tentu saja si anak akan merasa gagal. Ia akan kehilangan kepercayaan diri, merasa rendah diri. Dan ini bukan masalah sepele. Karena akan sangat menghambat kemampuannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang lain. Tentu kita masih ingat dengan begitu banyaknya kasus bunuh diri di kalangan anak-anak, akibat dari ketidakmampuannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah. 

Atensi si ibu akan aktivitas melukis dari anak-anaknya juga merupakan hal tepat sebab memang sesungguhnya otak belahan kananlah yang lebih dulu berkembang. Dalam tulisannya yang berjudul Pendidikan Dimulai dari otak Kanan (bagian dari buku Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif, 2001), Salomon Simanungkalit mengungkapkan bahwa perkembangan otak belahan kanan sudah dimulai sejak anak berusia nol tahun. Sedangkan otak belahan kiri umumnya mulai berkembang pada saat anak berumur enam tahun. Dan aktivitas melukis yang mengandalkan kemampuan akan berkhayal, mengasah rasa seni adalah kerja otak kanan. 

Otak kanan juga yang bertanggungjawab atas kemampuan mengendalikan emosi. Sehingga sungguh sebuah tindakan luar biasa, yang sangat tepat, ketika sambil melukis bunga, si ibu juga mengajarkan cara mengoper kuas dan cat, sehingga ia dan kelima anaknya mempunyai kesempatan yang sama untuk menggambar. Secara tidak langsung hal ini melatih anak untuk mengendalikan ego masing-masing, menanamkan makna bekerja sama dan berbagi, melatihnya mengandalikan emosi. Artinya menstimulus kecerdasan emosi anak-anaknya. 

SELAIN KECEDASAN INTELEKTUALl
Hingga kni masih banyak orang (tua) yang memuja kecerdasan intelektual yang mengandalkan kemampuan berlogika semata. Orang tua merasa bangga dan berhasil mendidik anak, bila melihat anak-anaknya mempunyai nilai rapor yang bagus, menjadi juara kelas. Tentu saja hal ini tidak salah, tetapi tidak juga benar seratus persen. Karena beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spirituallah yang lebih berpengaruh bagi kesuksesan seorang anak. 

Hasil penelitian Daniel Goleman (1995 dan 1998) memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20 persen terhadap kesuksesan hidup seseorang. Yang 80 persen bergantung pada kecerdasan emosi, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritualnya. Bahkan dalam hal keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi empat persen. 

Sebuah survei terhadap ratusan perusahaan di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kemampuan teknis/analisis bukan hal yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin/manajer. Yang terpenting justru kemauan, keuletan mencapai tujuan, kemauan mengambil inisiatif baru, kemampuan bekerja sama dan kemampuan memimpin tim. 

Hasil identik juga disimpulkan dari penelitian jangka panjang terhadap 95 mahasiswa Harvard lulusan tahun 1940-an. Puluhan tahun kemudian, mereka yang saat kuliah dulu mempunyai kecerdasan intelektual tinggi, namun egois dan kuper, ternyata hidupnya tak terlalu sukses (berdasar gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan) bila dibandingkan dengan yang kecerdasan intelektualnya biasa saja tetapi mempunyai banyak teman, pandai berkomunikasi, mempunyai empati, tidak temperamental sebagai manifestasi dari tingginya kecerdasan emosi, sosial dan spiritual. 

Pertanyaannya adalah, bagaimana cara untuk menumbuhkan kecerdasan emosi, sosial dan spiritual pada anak-anak kita? 

KERJA PENGASUHAN
Menurut John Gottman dan Joan DeClaire dalam The Heart of Parenting (Kiat - kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional, 1997), cara pembelaja-ran pengetahuan emosional adalah dengan menyadari perasaan anak dan mampu berem-pati, menghibur dan membimbing mereka. Sementara Marsha Sinetar dalam bukunya Spiritual Intelligence (Kecerdasan Spiritual, 2000) mengungkapkan bahwa melalui teladanlah, anak bisa meningkatkan kecerdasan spiritualnya. 

Ini artinya, upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosi, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual anak tidak bisa sepertihalnya upaya meningkatkan kecerdasan intelektual yang bisa dipacu dengan memasukkan ke sekolah-sekolah favorit (yang umumnya adalah sekolah mahal), atau menjejali anak dengan aneka macam les. Sementara orang tua dituntut menyediakan uang sebanyak mungkin. Yang pada akhirnya kerap dianggap sebagai alasan tepat oleh para ibu untuk ikut mencari uang (umumnya di ruang publik). 

Dan hasilnya, setiap tahunnya terjadi kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan, khususnya di sektor informal dibandingkan dengan TPAK laki-laki. Bila pada tahun 1980, prosentase TPAK perempuan 'baru' mencapai 58,1persen, pada tahun 2000 sudah menjadi 70 persen, naik 11,9 persen. Sangat terbuka kemungkinan prosentase ini akan terus meningkat, terlebih saat ini gencar disosialisasikan bahwa agar supaya perempuan mempunyai posisi tawar (terhindar dari aneka bentuk kekerasan) maka ia harus mandiri, termasuk dalam hal ekonomi. 

Di sinilah letak permasalahannya. Kondisi ini, dimana kedua orang tua sibuk di ruang publik, akan mereduksi kemungkinan anak bisa meningkatkan kecerdasan emosi, sosial dan spiritualnya. Sebab kecerdasan seperti ini sangat dipengaruhi oleh teladan dan sentuhan personal yang penuh rasa cinta, atensi dan apresiasi. Dalam konteks itulah aktivitas pengasuhan menjadi urgen. Dan pengasuh terbaik bagi seorang anak adalah ibunya. Sebab ibulah, sosok yang paling dikenal oleh anak. 

Bukankah mereka (ibu dan anak) pernah mengalami 'hidup bersama' selama sembilan bulan? Bukankah ibu pula sosok yang melalui payudaranya memberinya makan di awal kehidupannya. Jadi tidaklah berlebihan bila ada ikatan yang sangat kuat antara ibu - anak. Belum lagi kondisi natural seorang perempuan yang memang sangat tepat untuk melaksanakan kerja pengasuhan. Kondisi - kondisi ini merupakan modal besar dalam proses pembelajaran emosi, sosial dan spiritual anak. Akankah hal ini disia-siakan? Semestinya tidak…
Saya berharap, peringatan Hari Ibu kali ini dapat menyadarkan kita semua, termasuk juga Pemerintah akan urgensi kerja pengasuhan serta besarnya potensi yang dimiliki oleh para ibu terhadap keberdayaan anak-anaknya. Sebagaimana ungkapan Dorothy Canfield Fisher bahwa "Seorang ibu bukan seorang untuk dijadikan sandaran, tetapi seseorang
Read More...

Hal - Hal Yang Menakjubkan Pada Bayi

1. Mengendong bayi membuat anda merasa besar, kuat, penting, bertanggungjawab, dan benar benar merasa dibutuhkan.

2. Setiap bayi memiliki mujizat tersendiri.

3. Seorang bayi melihat dunia melalui mata kita, supaya kita dapat menemukan kembali keindahan yang dianggap biasa.

4. Bayi terkenal karena kesabarannya. Mereka akan menunggu dan menunggu dan menunggu sampai akhirnya kita tertidur sebelum dia mulai menangis lagi.

5. Ketika bayi tidak mau berhenti menangis, ingatlah bagaimana senangnya kita mendengar suara tangisnya pertama kali.

6. Beberapa lembar rambut halus di kepala bayi bisa menciptakan keinginan yang tidak tertahankan untuk menghiasinya seperti mengikat pita di sana.

7. Amati saat bayi tidur pada malam hari dan kita akan lupa betapa letihnya kita.

8. Suara tawa bayi adalah obat manjur untuk stress dan suara sendawanya memberikan kepuasan tertinggi.

9. Senyuman seorang bayi bisa membuat kita lupa segala rencana kita dan ketika ingat rencana tersebut rasanya sudah tidak penting lagi.

10. Dikenali seorang bayi bisa terasa lebih hebat dan membanggakan daripada dikenal di seluruh kota bahkan mungkin dunia.

11. Memandikan bayi pertama kali adalah salah satu hal paling berani yang pernah kita lakukan.

12. Anda akan belajar bahasa baru dengan bayi baru. Apakah anda pernah mengira bahwa ciluk-ba bisa menjadi permainan yang begitu hebat?

13. Memasang popok bayi adalah latihan Geometri yang sangat logis.

14. Jangan mengabaikan bakat olahraga bayi anda - melempar makanan melintasi ruangan mungkin menunjukan ia akan menjadi calon pemain basket,memukul mainan keluar dari boksnya bisa menjadi tanda calon juara tenis,merangkak dengan kecepatan tinggi untuk mendorong jambangan kesayangan anda dari meja tamu mungkin berarti dia calon pelari lintas alam. Ini adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan ketika kita membersihkan tumpahan dan pecahannya.

15. Tidak ada mulut yang lebih terkatup rapat dari pada mulut bayi ketika kita mencoba memasukan makanan kedalamnya dan tidak ada yang lebih akurat daripada semburan makanan bayi pada kita.

16. Kata pertama dari mulut bayi tidak selalu "Pa Pa" atau "Ma Ma" Jangan merasa tersingung kalau itu "Guk guk" atau "Pus Pus".

17. Seorang bayi bisa membuat Ibu anda mengira bisa mengurusnya lebih baik daripada anda sendiri dan mereka dengan senang hati bersedia dititipi.

18. Seorang bayi akan membuat ayah anda lupa bahasa aslinya.

19. Seorang bayi akan membuat kita memandang diri kita terus menerus secara serius.

20. Bayi sangat pemaaf, mereka senang mendengar kita menyanyi walaupun suara kita sumbang dan mereka akan tertawa mendengar lelucon kita, tidak perduli berapa kali kita mengulanginya.

21. Bayi tidak memerlukan kita menjadi sempurna, mereka hanya perlu kita ada.

22. Bayi bisa membuat anda merindukan waktu untuk diri sendiri, sampai akhirnya waktu itu ada dan anda segera menginginkan bayi anda lagi.

23. Bayi senang pergi ke restaurant tapi mereka tidak ingin makan, mereka lebih suka menyobek kertas tisue, memukuli kue, bermainan sedotan dan menarik perhatian semua orang.

24. Seorang bayi bisa menjadi sangat pemarah. coba saja melepaskan kue dari mulutnya supaya kita bisa memotretnya.

25. Bayi dibungkus dengan semua harapan dan impian kita tapi kita harus melonggarkan bungkusan itu agar mereka punya tempat untuk tumbuh.

26. Apapun yang cocok untuk bayi teman anda tidak akan cocok untuk bayi anda. Tapi setiap bayi sama saja dengan bayi lain mereka tumbuh, merangkak, berjalan dan berbicara pada waktunya sendiri.

27. Tatapan seorang bayi mengingatkan kita bahwa kita punya jiwa dan bayi itu telah menemukannya.

28. Setiap bayi adalah tantangan, tapi bayi anda akan mengeluarkan kemampuan terbaik anda.

29. Seorang bayi akan membuat anda tidak pernah sama. Anda akan selalu mengutamakan bayi anda di atas siapapun, anda akan mengambil lebih sedikit untuk diri sendiri dan memberi lebih banyak pada bayi anda dan anda akan mencoba menjadi orang yang lebih baik untuk memberi contoh baginya.

30. Ketika seorang bayi memasuki kehidupan kita, tiba-tiba anda bisa mengerti dan tahu apa yang telah diberikan orang tua anda dahulu.
Read More...

Tip & Trik Atasi “Pemberontakan” Anak


“ADEK nggak mau makan, Adek maunya nonton TV...,” rengek Roni (3 tahun) kepada Ibundanya. “Tapi Adek harus makan, nanti kalau Adek nggak mau makan bisa sakit lho! Ayo, Dek makan...” bujuk Bunda. Menghadapi si kecil memang susah-susah gampang, apalagi bila dia tipikal anak yang suka berontak. Apa ya, solusinya? 

Karakter Anak
Musti Moms pahami, anak berusia 1 - 3 tahun telah melewati masa-masa yang tidak sebentar. Sejak bayi, faktor genetik (turunan), pola pengasuhan orangtua dan lingkungan sangat memengaruhi terbentuknya karakter anak di kemudian hari. 
Salah satunya, apakah dia tipikal anak mudah (easy child) atau sulit (difficult). Bila dia tipikal anak mudah, sekali diberitahu langsung nurut. Sebaliknya, tipikal anak sulit belum tentu menuruti apa keinginan atau nasehat dari orangtuanya. Tidak heran, dalam satu keluarga, tipikal anak satu dengan lainnya berbeda. 
Ingin Mandiri

 
Nah, ketika memasuki usia 1 tahun ke atas anak ingin mencoba menjadi dirinya sendiri, terpisah dari orang-orang sekitarnya termasuk kedua orangtuanya. Bisa dibilang, mereka telah masuk ke tahap perkembangan psikososial atau masa otonomi. Dia ingin beda! Tidak seperti saat masih bayi yang mudah diatur. Jangan heran, bila Moms or Dads mengatakan A, dia menjawab B atau sebaliknya, yang terkadang bikin kesal orangtuanya. Bahkan ada anak yang sangat sulit bila diberitahu oleh orangtuanya. Mungkin ini akibat kedekatan atau 'keintiman' anak dengan Moms or Dads tidak terlalu bagus. Makanya, dia suka uring-uringan. Padahal, usia 1 tahun ke atas adalah masa dimana dia belajar untuk mandiri. 

Namun, terbentur masalah unsecure seperti tinggal terpisah dengan kedua orangtuanya, atau sejak bayi sudah terpisah dari kedua orangtuanya mungkin juga tidak disusui ketika masih bayi bisa dibilang orangtua menjaga jarak dengan bayinya. Sehingga, hubungan anak dengan Moms or Dads menjadi asing alias tidak 'hangat.' Maka, terjadi penolakan anak terhadap Moms or Dads. Biasanya, anak tidak nurut bila diatur atau dinasehati oleh Moms or Dads. Sebaliknya, anak yang sudah merasa nyaman dalam hubungannya dengan kedua orangtuanya, akan lebih mudah dibimbing. 

Ingin Menunjukkan Jati Diri
Orangtua juga sebaiknya mengerti bahwa terkadang seorang anak batita bersikap "pemberontak" karena ingin menunjukkan jati dirinya. Kata memberontak ini dalam tanda kutip, karena ia sebenarnya bukan untuk memberontak, hanya ingin membuktikan kemampuannya semata. 

Pada usia 3 tahun ke atas, seorang anak sudah mampu melakukan berbagai hal. Ia sudah mampu mengoordinasikan anggota tubuhnya dengan baik, dan mampu mengungkapkan beberapa kalimat.
Oleh karena itu, misalnya bila ia diingatkan untuk tidak mematahkan lipstik Mama, justru dia sengaja mematahkannya. Sikapnya ini, karena dia ingin menunjukkan kemampuannya.

Apalagi, bila ia sudah mempunyai seorang adik. Sikapnya ini menjadi salah satu pembuktian diri bahwa dia telah bisa melakukan lebih banyak dari adiknya yang masih bayi. Dia akan melakukan berbagai hal untuk menunjukkan bahwa dia lebih mampu dibanding adiknya yang masih harus berbaring dan tidur, mengingat orangtua kadang  ‘melupakan’ si Kakak, setelah si Adik lahir.

Faktor ingin menunjukkan jati dirinya, utamanya pada orangtua, mungkin salah satu penyebab sikap anak jadi berbeda dibandingkan sikapnya pada orang lain. Sangat disarankan, Moms jangan langsung mencap dia sebagai anak nakal atau pemberontak, karena sikapnya ini hanya sementara dan akan hilang dengan sendirinya, saat ia beranjak besar nantinya.

Harus Bagaimana?

Bila mungkin ada sebagian orangtua yang harus tinggal terpisah dengan buah hatinya, jangan putus asa! Masih ada harapan untuk memperbaiki hubungan atau relasi orangtua dengan anak.

Jauh lebih baik dilakukan sedini mungkin, sebelum si kecil masuk usia sekolah. Langkah pertama, segeralah mengoreksi kekeliruan Moms or Dads sebelumnya. Setelah menyadari kekeliruan yang pernah Moms or Dads lakukan, kedua pahami keadaan anak. Ketiga, Moms or Dads berusaha belajar komunikasi efektif kepada si kecil. Misalnya, si kecil ingin main sepeda dan bilang “aku mau main sepeda di luar” padahal kondisi di luar panas dan sepi.

Begitu mendengar permintaan si kecil ada orangtua yang keukeuh mengatakan, “Ihsan harus tidur!” atau menakut-nakuti dengan mengatakan, “awas lho! Nanti ditangkap polisi!” Padahal ini adalah cara yang tidak benar dan irrasional.

Nah, berikan komunikasi yang efektif kepada si kecil, seperti, “Bunda tahu Ihsan mau main sepeda di luar, sepedanya bagus (Moms bisa mulai mendongeng). Sepedanya bilang, Mas Ihsan bobo dulu ya. Gimana kalau main sepedanya nanti jam 4 sore?”  
Pada dasarnya, orangtua mengakui bahwa anaknya memang kepengen main sepeda. Bila ajakan Moms di atas belum bisa membuatnya pergi ke peraduan. Bisa Moms gunakan kalimat seperti, “Gimana kalau kita nonton TV aja yuk, atau Bunda ceritain buku cerita, atau kita perang-perangan di bawah selimut?” So, cara ini menawarkan opsi/ pilihan kegiatan kepada si kecil. Memang, perilaku naik sepeda bukan sesuatu yang salah, hanya bukan pada saat yang tepat. Moms bisa katakan, “Bolehkah nanti jam 4 atau 4.30 sore Bunda nemenin Ihsan main sepeda? Kita main sepeda selama satu jam. Bunda naik sepeda yang besar, sedangkan, Ihsan naik sepeda yang kecil, gimana?”.

Tapi itu semua butuh kesabaran. Bisa saja si anak menawar, “em...em...em...” Apalagi punya anak perempuan yang kemampuan verbalnya sudah lancar seperti mengucapkan, “tapikan...tapikan...tapikan...” Mau tidak mau, Moms memang harus meladeni. Yang perlu diingat, ini semua butuh kesabaran dan waktu yang tidak sebentar.

Bagi orangtua yang tidak sabar bisa saja bicaram “ya sudah kalau gak tidur Bunda kurung aja sepedanya di kamar mandi!” atau “sepedanya dibuang saja biar kamu tidak main sepeda!” Itu justru cara-cara yang salah. Bisa jadi, sekali itu anak memang menurut alias cara tersebut ‘tokcer’, namun itu bukanlah cara yang bisa dibenarkan. Jadi, jangan putus asa ya, Moms
Read More...