Hati-hati jangan langsung menggendong bila si kecil menjerit kesakitan. Pastikan dulu bagaimana kondisinya!
Usia bayi adalah masa rawan terjadi kecelakaan. Saat ia belajar
berguling umpamanya dan orangtua lengah, ia bisa saja terjatuh dari
tempat tidur. Untuk itulah manajemen penanganan kasus bayi terjatuh amat
diperlukan. Yang pasti, saat si kecil terjatuh, jangan hanya
mengkhawatirkan bagian kepala saja, karena semua anggota tubuhnya
memiliki risiko yang sama untuk mengalami benturan yang dapat
membahayakannya.
Berikut penjelasan dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB Harapan Kita,
Jakarta mengenai manajemen kecelakaan pada anak yang sederhana, yaitu:
* Menyaksikan langsung anak terjatuh.
- Perhatikan bagian mana dari tubuh anak yang mengalami benturan.
- Ingat proses jatuhnya, apakah langsung menghujam ke lantai atau terbentur sesuatu terlebih dahulu baru ke lantai.
- Pastikan dari ketinggian berapa meter anak terjatuh dan media apa yang menjadi tempat pendaratannya.
- Lihat dan perhatikan baik-baik kondisi si kecil. Apakah setelah jatuh
langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota badannya? Jika
ya, kita bisa langsung menggendong untuk menenangkannya. Setelah ia
tenang, baru lakukan observasi.
- Adapun observasi yang perlu dilakukan adalah:
+ Cari dan ingat bagian-bagian mana saja yang lebam/benjol/memar di
seluruh anggota badan bayi. Jika menemukan benjolan di kepala atau memar
di badan, boleh diobati dengan obat antitrauma oles. Jika pada bagian
kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi bayi menangis saat
dipegang, larikan segera ia ke rumah sakit terdekat.
+ Coba gerakkan kedua tangan bayi, ke samping, ke atas, ke bawah, ke
depan, lalu rentangkan dan angkat-angkatlah. Jika ada keluhan pastikan
di tangan yang mana dan saat dalam posisi seperti apa. Ini sebagai bahan
untuk dilaporkan ke dokter.
+ Lakukan hal yang sama pada kaki.
+ Tengokkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri. Coba dekatkan dagu bayi ke
dada secara perlahan. Jika ada keluhan catat sebagai laporan pada
dokter.
+ Miringkan badan si kecil ke kiri dan ke kanan. Jika ada keluhan catat dan laporkan ke dokter.
- Observasi perlu dilakukan selama 2�24 jam. Jika dalam kurun waktu itu
ada keluhan, apalagi sampai muntah dengan menyembur, segera larikan ke
rumah sakit terdekat.
- Sebaliknya bila setelah jatuh dalam keadaan sadar tapi pasif (apalagi
tidak menggerak-gerakkan anggota badannya) jangan mengangkatnya. Hubungi
UGD rumah sakit terdekat atau 118 untuk minta pertolongan paramedis.
Salah mengangkat dalam kondisi seperti ini dapat berisiko fatal.
* Jika menemukan si kecil sudah di lantai.
- Perhatikan keadaan bayi; sadar atau tidak, menangis atau tidak, dapat
menggerak-gerakkan anggota badan atau tidak. Jika ia tidak sadar atau
sadar tapi pasif, ingat jangan menggendongnya, tapi segera minta bantuan
paramedis terdekat, UGD atau 118.
- Perhatikan dalam posisi seperti apa si kecil saat ditemukan.
+ Jika dalam keadaan tengkurap kemungkinan besarnya aman. Tapi kita
mesti melakukan pemeriksaan seputar bahu, kedua tangan, dada dan kaki.
Caranya gerakkan tangan ke atas, depan, samping. Jika ada keluhan sakit
segera bawa ke dokter.
+ Jika dalam keadaan telentang. Periksa dan perhatikan daerah kepala
bagian belakang, leher, punggung, dan panggul, mulai dari tanda lebam
atau merah, hingga keluhan sakit saat disentuh dan digerakkan seperti
yang telah disebutkan di atas. Pastikan bayi tidak muntah atau mengalami
penurunan kesadaran dalam 2�24 jam. Jika ada keluhan segera larikan ke
dokter.
+ Jika bayi ditemukan dalam posisi miring, kanan atau kiri. Perhatikan
dan periksa kepala, tangan yang menjadi tumpuan badan, juga kaki.
Lakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas. Jika ada keluhan
segera larikan ke dokter.
+ Jika ditemukan dalam posisi duduk. Periksa dan pastikan bayi masih
sadar, biasanya menangis, dan mampu menggerakkan anggota badan. Periksa
bagian panggulnya, ada tidak tanda memar, merah, atau sakit saat
dipegang atau digerakkan. Jika ya segera larikan ke dokter.
* Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan
- Dalam posisi apa pun jatuhnya si kecil, jangan lupa melakukan pemeriksaan mata. Baiknya menggunakan senter:
+ Masih bereaksikah saat kita senter matanya, mengedip, menutup matanya atau kaget. Jika tidak bawa segera anak ke rumah sakit.
+ Gerakan senter ke kanan dan ke kiri, masih mampukah bayi mengikuti
gerakan sinar. Jika tidak ia harus segera dilarikan ke rumah sakit.
+ Perhatikan pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama
besar/kecilnya saat kita senter satu per satu. Jika sama kita bisa
bernapas lega. Bila tidak, bayi perlu menjalani pemeriksaan lebih
lanjut, seperti CT Scan.
- Ukur dan pastikan si kecil jatuh dari ketinggian berapa. Sebab semakin
tinggi pastinya gaya gravitasi bumi akan lebih kuat menarik si anak.
Tentu efek yang ditimbulkan pun semakin besar.
EFEK POSISI JATUH
Di bawah ini kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada bayi saat
terjatuh. Dengan pengetahuan ini diharapkan orangtua bisa lebih memahami
kondisi bayi bila terjatuh dan mampu melakukan pertolongan pertama yang
benar:
* Jika kepala terlebih dahulu yang membentur lantai
Di sebelah mana pun benturan itu terjadi selama masih di kepala, kita
perlu mewaspadainya. Tulang tengkorak bayi masih rapuh dan ia belum
memiliki refleks untuk menahan dengan baik. Kemungkinan yang bisa
terjadi, bayi mengalami fraktur atau retak/patah tulang tengkorak
kepala, atau perdarahan di luar tengkorak atau di dalam tengkorak.
Perdarahan di luar dapat ditandai dengan adanya benjol/memar. Selama
tidak ada fraktur, kondisi ini bisa dikatakan tidak parah. Rabalah
ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol
menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat terjadi
karena edema otak atau perdarahan.
Harap diketahui, bila tidak ditemukan benjolan/memar, tapi bayi menangis
(atau justru tidak menangis dan langsung tertidur), tidak sadarkan
diri, mengalami kejang/muntah-muntah (yang menyembur bukan gumoh), ada
kecurigaan bayi mengalami perdarahan di dalam tengkorak kepalanya.
Segera larikan ke rumah sakit terdekat.
* Jika dada terlebih dahulu yang membentur permukaan
Kalau tempat mendaratnya datar, kemungkinan risiko bayi untuk cedera
lebih sedikit. Sebaliknya, tempat mendarat yang tidak mulus atau ada
tonjolan yang tepat mengarah ke dadanya dapat mengakibatkan
fraktur/parah tulang iga atau rusuk yang patahannya dapat mengenai organ
paru-paru atau jantungnya. Untuk itu perhatikan apakah si kecil dapat
bernapas secara normal atau tidak.
Umumnya jika bagian dada terlebih dahulu yang �mendarat�, secara alami
tangan akan membuat perlindungan terlebih dahulu. Karena itu periksa
juga kondisi tangan dan bahu bayi. Apakah ada pergelangan tangannya
mengalami patah atau adakah sendi yang keluar (dislokasi) dari
tempatnya. Periksa juga bagian kepala, khususnya dahi. Biasanya saat
mendarat, sekalipun dada terlebih dahulu, kepala langsung menyusul
membentur lantai.
* Jika panggul terlebih dahulu yang mendarat
Kemungkinan besar bayi akan mengalami dislokasi atau fraktur tulang
panggul. Karena panggul berhubungan langsung dengan tulang belakang,
dikhawatirkan ada saraf-saraf yang terjepit. Jika yang terjepit saraf
kaki biasanya si kecil tidak bisa menggerakkan kakinya alias lumpuh.
* Jika yang mendarat kaki terlebih dahulu
Kejadiannya pada tiap bayi bisa berbeda. Jika ia sudah bisa berdiri
pasti akan menahan tubuhnya dengan kaki lalu jatuh bersimpuh. Risiko
kasus ini adalah dislokasi atau keseleo. Pada bayi di bawah 6 bulan
meski belum mampu menahan tubuhnya, secara alami badan bayi akan
terjatuh ke depan dan sebelum mendarat tangannya akan menjadi bumper.
* Jika yang mendarat bokong duluan
Berbahaya karena kaitannya langsung dengan tulang belakang dan dapat
mengakibatkan patah pada tulang punggung bayi. Risiko lain, bila ada
saraf yang terjepit bisa mengakibatkan kelumpuhan. Bayi yang ditemukan
terjatuh pada posisi seperti ini jangan digendong. Biarkan paramedis
yang melakukan pertolongan. Tapi jika si kecil sadar dan bisa aktif kita
bisa langsung menggendongnya.
* Jika yang mendarat terlebih dahulu punggung
Menjadi bahaya jika saat mendarat posisi leher ikut terlipat/tertekuk
karena bisa mengakibatkan keseleo dan fraktur tulang leher. Bila bayi
dalam keadaan tidak sadar jangan mencoba mengangkatnya. Langkah yang
bisa kita lakukan adalah minta bantuan paramedis di UGD di rumah sakit
atau 118
Anak Bayi sering Terbentur ( Kejedot )
Posted on Sunday, February 17, 2013 by Bunda Safa in
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment