Pernahkah melihat perilaku orang dewasa yang sangat buruk seperti
gampang marah, egois suka kekerasan? Coba tanyakan kehidupannya saat
bayi, apakah diberi ASI atau tidak? Karena perilaku buruk orang dewasa
ternyata juga terkait dengan pemberian ASI atau tidak ketika kecil.
Peneliti dari Menzies School of Health Research di Darwin, Profesor
Sven Silburn menuturkan terdapat bukti yang menunjukkan hubungan antara
menyusui dengan kesehatan mental seseorang.
Jika saat bayi diberi ASI, maka tubuh orang saat bayi akan mendapat
serotonin yaitu zat antistres yang banyak dibentuk dalam 2 tahun
pertama kehidupan si bayi.
Zat antistres ini akan masuk ke dalam tubuhnya yang membuat anak
menjadi tidak mudah marah, menghindari stres dan depresi serta
mengurangi kemungkinan terkena gangguan mental saat dewasa nanti.
Sebaliknya sikap orang dewasa yang mudah marah, gampang stres,
gampang depresi serta gampang terkena gangguan mental bisa jadi salah
satu faktornya kurangnya asupan serotonin saat bayi alias tidak
mendapatkan ASI.
Orang yang mendapatkan ASI saat masih bayi juga cenderung akan
memiliki perilaku yang lebih baik, terhindar dari sifat kekerasan,
kelalaian, meningkatkan kecerdasan serta menghindari sifat egois. Ini
dikarenakan saat disusui anak mendapat perhatian yang cukup dari
orangtuanya, sehingga anak tak perlu mencari-cari perhatian dengan
melakukan perilaku yang buruk.
Karena efek negatif jika tidak diberikan ASI terbawa hingga dewasa,
peneliti menyarankan agar ibu menyusui anaknya secara eksklusif sebab
anak yang mendapatkan ASI akan memiliki perilaku yang lebih baik.
Sedangkan pada susu formula cenderung mengandung zat mangan (Mn)
yang tinggi, zat ini bisa membuat anak menjadi cepat stres dan marah.
Jika hal ini terus berlanjut, maka ada kemungkinan saat dewasa anak
memiliki perilaku yang buruk.
Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam pertemuan tahunan American
Public Health Association menemukan bahwa orangtua yang memberikan ASI
saat masih bayi cenderung jarang melaporkan adanya masalah perilaku pada
anaknya.
“Ini merupakan temuan awal, tapi hal ini sudah menunjukkan jika
orangtua tidak menyusui anaknya akan berpengaruh pada perilaku selama
masa anak-anak ataupun jika sudah dewasa,” ujar Dr Katherine Hobbs
Knutson, seperti diberitakan dari HealthDay.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan orang yang mengonsumsi
ASI saat masih bayi memiliki kemungkinan gangguan perilaku 37 persen
lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mendapatkan ASI.
ASI sebaiknya menjadi satu-satunya pilihan bagi bayi baru lahir
hingga berusia 6 bulan, tapi akan lebih baik lagi jika ASI tetap
diberikan hingga bayi berusia 2 tahun.
Sehingga membuat ikatan emosional antara ibu dan anaknya menjadi
lebih kuat, hal ini juga yang membuat perilaku anak yang diberik ASI
lebih baik daripada anak yang tidak mendapatkan ASI sama sekali.
Tumbuh kembang sebenarnya merupakan proses yang berbeda namun
keduanya tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu sama lain.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
menggunakan satuan panjang, satuan berat, dan ukuran kepala. Sedangkan
yang dimaksud dengan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, bersifat kualitatif, pengukuran
dalam dilakukan menggunakan skrining perkembangan.
Tumbuh kembang dipengaruhi oleh berbagai kondisi dari dalam diri anak
itu sendiri maupun kondisi lingkungan sekitarnya. Masa tiga tahun
pertama merupakan masa yang sangat penting karena terjadi pertumbuhan
fisik yang sangat pesat, perkembangan kecerdasan dan ketrampilan motorik
yang berjalan sangat cepat, demikian pula halnya dengan perkembangan
mental, sosial dan emosionalnya.
Secara garis besar kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang dapat
dikelompokkan kedalam 3 kelompok, yaitu (1) kebutuhan fisis-biomedis
(asuh), (2) kebutuhan kasih sayang/emosi (asih), dan (3) kebutuhan
stimulasi/latihan/bermain (asah). Oleh karena itu, dalam membesarkan
anak hendaknya dipakai falsafah ”asuh, asih, asah” supaya anak mencapai
tumbuh dan berkembang optimal.
Air Susu Ibu adalah cairan biologis kompleks yang mengandung semua
nutrien yang diperlukan untuk pertumbuh fisik dan perkembangan seorang
anak. ASI disesuaikan dengan keperluan, laju pertumbuhan bayi, dan
kebiasaannya menyusu.
Pemantauan pertumbuhan
Untuk pertumbuhannya, seorang bayi memerlukan nutrisi yang adekuat,
sehingga dapat menjamin tumbuh kembang berlangsung seoptimal mungkin.
Nutrisi terbaik bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya adalah ASI. WHO
dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif dari sejak lahir
sampai usia 6 bulan dan bayi harus sering disusui tanpa dibatasi waktu.
Setelah usia 6 bulan bayi akan mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI)
sesuai dengan usianya; sedangkan ASI tetap diberikan sampai anak
berusia 2 tahun atau lebih. Pertumbuhan normal seorang bayi sampai umur
6 bulan dapat dicapai hanya dengan pemberian ASI saja.
Pemantauan pertumbuhan bayi dan anak dapat dilakukan dengan menimbang
berat badan, mengukur panjang dan lingkar kepala anak. Menimbang bayi
dan mengukur panjang badan serta lingkar kepala bayi secara teratur
untuk usia di bawah 1 tahun dapat dilakukan setiap bulan, selanjutnya
setiap 3 bulan sampai usia 5 tahun. Berdasarkan kurva pertumbuhan yang
diterbitkan olehNational Center for Health Statistics (NCHS), berat
badan bayi akan meningkat dua kali lipat dari berat lahir pada usia 6
bulan dan meningkat tiga kali lipat dari berat lahir pada usia 12 bulan.
(fn/dt/id) www.suaramedia.com
Pemberian ASI Kala Bayi Pengaruhi Perilaku Anak Ketika dewasa
Posted on Sunday, February 17, 2013 by Bunda Safa in
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment