Ketika bayi Anda menderita demam, sebaiknya segera ukur suhu
tubuhnya. Demam yang sangat tinggi beresiko menyebabkan kejang sampai
kematian. Dengan mengtahui suhu tubuhnya secara akurat, Anda akan tahu
tindakan selanjutnya yang harus Anda ambil, apakah segera membawanya ke
dokter atau melakukan perawatan di rumah hingga demamnya turun.
Untuk dapat mengukur suhu tubuh bayi, Anda akan memerlukan termometer
digital yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh dengan beberapa
metode, misalnya melalui dubur (rectal), dibawah ketiak atau di
bawah lidah. Termometer telinga digital, disebut termometer timpani,
biasanya lebih mahal dan hanya dapat digunakan di telinga.
Apapun metode yang Anda gunakan,
pengukuran sebaiknya tidak setelah bayi Anda mandi, karena bisa
mempengaruhi suhu tubuhnya. Tunggu minimal 20 menit setelah waktu mandi
untuk pengukuran yang akurat.
Metode (dubur) Rektal
Metode rektal memberikan hasil pengkuran yang paling akurat. Pada
bayi yang baru lahir metode ini merupakan metode yang paling vital.
Hingga bayi Anda berusia 3 bulan, Dokter mungkin akan mengukur suhu
tubuhnya dengan metode ini. Jika bayi memberontak saat diukur suhu
tubuhnya, Anda bisa mengukur suhu pertamanya dari bawah ketiak (aksila)
a. Apabila hasil pengkuran suhu tubuh dari bawah ketiak menunjukkan
angka 37 derajat celcius, segera lakukan metode rektal untuk
memastikannya.
Berikut adalah cara menggunakan termometer rektal: tekan tombol
termometer untuk menyalakannya. Masukkan termometer ke dalam lubang
dubur. Jangan masukkan terlalu dalam karena bisa dubur bayi bisa
terluka. Jangan pula melepaskan termometer, karena tidak jika bayi Anda
mulai menggeliat-geliat maka termometer bisa terlepas. Ketika termometer
berbunyi, keluarkan dan segera baca suhu tubuh bayi.
Memasukkan sesuatu ke dalam anus bayi dapat merangsang isi perutnya,
jadi jangan heran jika ia buang air besar ketika Anda mengambil
termometer keluar. Bersihkan termometer dengan air sabun atau alkohol
gosok, lalu bilas dan keringkan sebelum disimpan.
Termometer Telinga
Termometer telinga biasanya cepat, aman, dan sama sekali tidak
nyaman. Jika Anda tidak memasukkan termometer telinga dengan tepat, akan
sulit untuk mendapatkan membaca hasil secara akurat. Termometer telinga
tidak dianjurkan untuk bayi berusia kurang dari 3 bulan karena saluran
telinga yang sempit membuat sulit untuk memasukkan sensor benar.
Metode Ketiak (Aksila)
Beberapa dokter merekomendasikan pengukuran suhu bayi di ketiaknya.
Metode ini sangat mudah, nyaman, dan aman, dan yang Anda butuhkan adalah
termometer digital biasa.
Kelemahannya adalah bahwa pembacaan suhu tubuh dengan metode aksila
kurang akurat dibandingkan dengan metode lain. Pembacaan suhu tubuh dari
bawah ketiak (eksternal) dapat 2 derajat lebih rendah dari pembacaan
dubur (internal).
Sebelum pengukuran, lepaskan pakaian bayi dan pastikan daerah
ketiaknya dalam keadaan kering. Dudukkan si bayi di pangkuan Anda
kemudian selipkan termometer ke ketiaknya. Ketika termometer berbunyi,
lepaskan dan segera baca suhu tubuhnya.
Metode Oral
Hindari pengukuran suhu tubuh dengan metode oral dengan memasukkan
termometer ke dalam mulut, hingga anak Anda berusia 4-5 tahun. Hingga
usia tersebut bayi tidak dapat diam menahan termometer di bawah
lidahnya.
Sumber: www.babycenter.com
Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi
Posted on Tuesday, September 24, 2013 by Bunda Safa in
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment