.
Powered by Blogger.

Laman

Bayi Alergi Susu Sapi? Kenali gejalanya

Posted on
  • Wednesday, February 20, 2013
  • by
  • Bunda Safa
  • in
  • Bayi alergi susu sapi biasanya terjadi akibat sistem imunnya menyadari atau mengganggap kandungan protein pada susu sapi sebagai zat berbahaya. Alergi susu sapi di beberapa negara dialami 2% bayi di tahun pertama kehidupannya. Dan sebanyak 1-7% bayi dapat mengalami alergi pada protein susu sapi.

    Statistik juga menunjukkan, bayi yang menerima ASI Eksklusif memiliki resiko alergi susu sapi lebih rendah dibandingkan yang mengonsumsi susu formula. Alergi susu sapi ini diyakini para ahli berkaitan dengan keturunan dan biasanya menghilang setelah bayi berusia 3-5 tahun.

    Gejala alergi susu bisa langsung timbul setelah meminum susu sapi atau hingga 7-10 hari sesudahnya. Gejalanya di antaranya: feses cair (kemungkinan mengandung darah), muntah, gelisah, ruam atau bercak merah pada kulit. Sedangkan ada reaksi kronis (jangka panjang) di antaranya : asma, dermatitis (eksim kulit), dan gangguan saluran cerna.

    Berikut tiga pola klinis respon alergi protein susu yang perlu Anda kenali:
    • Reaksi cepat atau gejala alergi yang dapat terlihat dalam 45 menit setelah anak mengonsumsi susu sapi. Anda perlu mewaspadai jika mulai muncul bintik merah seperti campak atau gatal pada kulit bayi. Gejala lainnya bisa berupa gangguan sistem saluran napas atau berbunyi ¨ngik¨ saat bernapas, hidung gatal, bersin, dan mata merah.
    • Reaksi sedang terjadi antara 45 menit hingga 20 jam setelah bayi mengonsumsi susu sapi. Gejalanya sering berupa muntah dan diare.
    • Reaksi lambat di mana gejala mulai terlihat setelah lebih dari 20 jam dari saat bayi mengonsumsi susu sapi. Gejalanya berupa diare, konstipasi, dan dermatitis (gangguan kulit).
       Jika Anda mencurigai adanya alergi susu sapi pada bayi, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga harus membatasi konsumsi seluruh produk yang terbuat dari susu sapi karena bisa tersalurkan melalui ASI. Jika bayi mengonsumsi susu formula, kemungkinan dokter akan meminta Anda beralih pada susu formula terbuat dari kedelai.


    sumber :melindahospital.com

    0 comments:

    Post a Comment