Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Terkadang menyapih menjadi salah satu drama yang menyedihkan antara ibu dan bayinya. Keputusan menyapih sangat tergantung dari masing-masing individu, yaitu ibu atau bayi. Diperlukan pengetahuan, tujuan serta cara menyapih bayi yang baik dan bijaksana untuk memulai proses penyapihan.
Proses penyapihan tidak membuat hubungan emosional antara bayi dengan
ibunya menjadi renggang. Anggapan beberapa ibu, dengan disapih membuat
bayi kurang dicintai. Maka dari itu, kedekatan antara ibu dan bayi harus
tetap dibangun walaupun dalam masa penyapihan.
Sebagai orangtua harus mengetahui dengan baik waktu yang tepat untuk
menyapih bayi. Hal ini dilakukan supaya bayi Anda lebih siap dalam
memasuki tahapan berikutnya, yakni tahap perkembangan tanpa mengalami
perasaan cemas atau tidak siap. Setiap bayi memiliki waktu penyapihan
yang berbeda-beda.
Menurut para ahli gizi dan dokter, penyapihan sebaiknya dilakukan
ketika usianya sudah mencapai satu tahun lebih. Usia tersebut adalah
usia di mana bayi dapat mengatasi alergi yang muncul dari beberapa
makanan dan dengan makanan pengganti bayi sudah dapat tumbuh. Berikut
beberapa cara untuk menyapih bayi yang dapat Anda lakukan dengan mudah:
Sapih bayi dalam keadaan sehat
Hindari saat bayi sedang sakit, marah atau sedih karena akan membuat dirinya semakin tertekan dan tidak bahagia.
Komunikasikan keinginan menyapih dengan pasangan
Penyapihan dapat berjalan lancar bila mendapat dukungan penuh dari
suami. Beri pengertian dengan lembut kepada bayi Anda ketika ingin
menyapihnya walaupun kemampuan komunikasinya belum berkembang baik.
Coba tawarkan makanan pendamping ASI
Cobalah tawarkan makanan yang menjadi pendamping ASI dan berikan dalam
porsi kecil. Tahap ini memberikan kesempatan pada bayi untuk mencoba
rasa tekstur dari makanan baru dan memperoleh sebagian nutrisi yang ada
pada makanan tersebut.
Membatasi waktu pemberian ASI
Kurangi frekuensi pemberian ASI tapi jangan sampai membuat bayi kaget.
Misalnya, bayi disapih waktu malam saja atau waktu siang saja. Jangan
menawarkan ASI atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat bayi rewel
atau menangis. Lama kelamaan intensitas menyusui akan semakin berkurang
sampai akhirnya bayi benar-benar terbiasa untuk tidak mengkonsumsi ASI
lagi.
Lakukan aktivitas menyenangkan antara ibu dan bayi
Hal ini bertujuan agar bayi tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti ibu tak mencintainya.
Jangan gunakan alat yang bisa menciptakan ketergantungan baru dan akibat buruk pada bayi
Hindari penggunaan dot atau empeng terlalu lama. Tujuannya agar secara
perlahan-lahan bayi tidak bergantung lagi pada puting susu ibunya.
Sebaiknya setelah bayi disapih, biasakan untuk meminum dari gelas, ini
dapat menumbuhkan kemandiriannya.
Tetap tunjukkan afeksi terhadap bayi
Tetap beri sentuhan pada bayi Anda, seperti mengusap-usap rambutnya
atau memeluknya. Namun cara memeluknya jangan seperti sedang memberikan
ASI, melainkan peluklah dalam posisi lain.
Jika ibu menyapih bayi tepat pada waktunya dan
dilakukan dengan cara yang benar, hal ini dapat memberikan keuntungan
dalam perkembangan psikologis ataupun fisiknya. Seperti, mempertajam
daya ingat mengenai aneka ragam rasa dan tekstur makanan, lebih percaya
diri, mudah beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, disiplin
serta mandiri.
sumber : melindahospital.com
0 comments:
Post a Comment